REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Nabi dan para sahabat merupakan pemersatu masyarakat. Di tengah perbedaan status sosial, mereka berupaya mengangkat derajat orang-orang lemah secara ekonomi, yang terusir dari kaum kafir, dalam persaudaraan Islam.
Tentu hal itu tidak mudah, karena kaum anshar memiliki harta dan status sosial yang lebih. Namun berkat kebijakan Nabi dan para sahabat yang merangkul mereka semua, kemudian mengarahkan kaum anshar untuk menolong mereka, maka semuanya menjadi kuat dalam bingkai persaudaraan.
Sebuah doa dipanjatkan untuk menguatkan persaudaraan tersebut, sebagaimana tertulis dalam Surah al Hasyr ayat kesepuluh.
وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Wallażīna jā`ụ mim ba'dihim yaqụlụna rabbanagfir lanā wa li`ikhwāninallażīna sabaqụnā bil-īmāni wa lā taj'al fī qulụbinā gillal lillażīna āmanụ rabbanā innaka ra`ụfur raḥīm
Orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".
Penafsir Alquran Abdurrahman as-Sa'di menjelaskan sebagai berikut:
Kedua golongan mulia dan suci di atas adalah para sahabat yang mulia dan para imam bagi orang-orang utama. Mereka adalah sosok yang telah meraih predikat sebagai yang terdepan, nilai-nilai keutamaan dan sifat baik yang tidak bisa disaingi oleh orang-orang sebelum mereka. Mereka pun menjadi para pemimpin kaum Mukminin, Muslimin dan orang-orang bertakwa.
Cukuplah bagi generasi setelah mereka mendapatkan kebaikan dengan berjalan di belakang mereka dan menjadikan petunjuk mereka sebagai pemimpin. Karena itulah Allah menyebut generasi-generasi setelah mereka, yaitu orang-orang yang mengikuti mereka dan seluruh orang yang ada setelah mereka seraya berfirman, “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka,” yakni memberi nasihat untuk diri mereka sendiri dan seluruh kaum Muslimin, “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami.” Doa ini mencakup seluruh kaum Mukminin dari kalangan sahabat pendahulu dan orang-orang sebelum dan sesudah mereka.