ALIANSI Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI mengirimkan karangan bunga pada demonstrasi di depang Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 4 September 2025.
Berdasarkan pengamatan Tempo, karangan bunga berbentuk persegi dengan ukuran 1,5 meter x 2 meter itu tertulis kalimat "Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya DPR"
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Anggota BEM SI, Maulana, yang meletakan karangan bunga itu menjelaskan, ucapan Turut Berduka Cita merupakan bentuk kekecewaan BEM SI dan masyarakat yang prihatin atas matinya hati nurani para anggota Dewan.
"Hati nurani DPR sudah mati, rasa empati mereka sudah mati karena tak memiliki sensitivitas terhadap kondisi rakyat saat ini," ujar Maulana di setelah meletakan karangan bunga.
Sebelumnya, BEM SI mengagendakan demonstrasi bertajuk Selamatkan Indonesia di depan Gedung DPR. Berdasarkan unggahan di akun Instagram @bem_si demonstrasi ini bakal berlangsung pada pukul 13.00 tadi hari.
Namun, hingga pukul 15.40 WIB, belum nampak aliansi BEM SI tiba di Gedung DPR. Koordinator Pusat BEM SI Muzammil Ihsan mengatakan, demonstrasi kelompoknya tetap dihelat hari ini.
"Insyaallah jadi, kami sudah di sekitar DPR," ujar Muzammil melalui pesan singkat, Kamis 4 September 2025.
BEM SI juga mengajak masyarakat untuk bersama turun ke jalan menyuarakan aspirasi. Alasannya, keresahan rakyat yang terjadi saat ini bukan disebabkan karena aksi di jalanan, melainkan akibat korupsi, hukum yang dipolitisasi, sejarah yang dipelintir, dan kebijakan negara yang abai pada rakyat.
Menurut BEM SI, menyelamatkan Indonesia dari kerusakan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan kewajiban bersama seluruh elemen bangsa. Karenanya, BEM SI menyerukan agar rakyat bersatu dan lantang menyuarakan aspirasinya.
“Masa depan bangsa adalah hak seluruh rakyat, bukan segelintir elite,” tulis BEM SI dalam unggahan di akun bem_si, dilihat Tempo pada Kamis 4 September 2025.
Adapun, pada Selasa, 2 September kemarin, BEM SI membatalkan agenda demonstrasi dengan alasan situasi yang belum kondusif.
Dalam tuntutannya, BEM SI mendesak DPR dan pemerintah untuk mengesahkan pelbagai undang-undang pro rakyat, misalnya Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset.
Lalu, BEM SI juga menuntut pemerintah dan DPR untuk menghentikan pembebanan pajak pada rakyat kecil, mengevaluasi anggaran DPR, mengaudit BUMN, revolusi Kabinet Merah Putih, hingga bebaskan demonstrans yang ditahan.