Data Center AI Butuh Banyak Energi, Raksasa Teknologi Dunia Berlomba Cari Solusi

1 month ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 ShutterstockIlustrasi artificial intelligence. Foto: Shutterstock

Industri kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tengah berpacu melawan waktu. Di satu sisi, penggunaan AI meledak di seluruh dunia. Di sisi lain, beban konsumsi energinya kian mengkhawatirkan.

Untuk itu, para ilmuwan dan perusahaan teknologi besar kini berlomba mencari cara agar AI bisa tetap berjalan agar konsumsi listrik tidak jebol. Mulai dari peningkatan sistem pendingin, efisiensi chip komputer, hingga pemrograman cerdas, semuanya sedang diuji coba demi mengurangi dampak lingkungan dari revolusi AI.

Menurut Badan Energi Internasional (International Energy Agency), pusat data (data center) yang menjadi tulang punggung AI diprediksi akan menyerap hingga 3 persen konsumsi listrik global pada tahun 2030, dua kali lipat dari yang mereka gunakan saat ini.

Firma konsultan asal AS, McKinsey, menggambarkan situasi ini sebagai perlombaan membangun pusat data demi mengejar pertumbuhan AI yang luar biasa pesat. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa dunia bisa menghadapi krisis listrik jika tidak ada solusi cepat.

“Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah ini,” jelas Mosharaf Chowdhury, profesor ilmu komputer dari University of Michigan, seperti dikutip AFP.

Satu opsi yang muncul adalah membangun lebih banyak pasokan listrik, dan ini kemungkinan membutuhkan waktu lama. Opsi lain adalah mencari cara agar konsumsi energi bisa ditekan tanpa mengurangi performa.

 Gorodenkoff/ShutterstockIlustrasi Data Center. Foto: Gorodenkoff/Shutterstock

Menurut Chowdhury, tantangan ini bisa dijawab dengan solusi cerdas di semua lini, mulai dari perangkat keras hingga algoritma AI itu sendiri. Contohnya, laboratoriumnya berhasil mengembangkan algoritma yang menghitung kebutuhan listrik tiap chip AI secara presisi, yang bisa menghemat energi mencapai 20 hingga 30 persen.

Dua dekade lalu, menjalankan pusat data berarti menghabiskan energi besar bukan hanya untuk server, tapi juga sistem pendinginnya. Namun sekarang, sistem operasional seperti pendingin hanya memakan 10 persen energi dari yang dikonsumsi server, kata Gareth Williams dari firma konsultan Arup.

Sementara menurut Pankaj Sachdeva dari McKinsey, banyak kemajuan ini berkat fokus pada efisiensi energi. Kini, banyak pusat data menggunakan sensor bertenaga AI untuk mengatur suhu di zona-zona tertentu, alih-alih mendinginkan seluruh sistem secara merata. Ini memungkinkan penggunaan air dan listrik yang lebih hemat dan real-time.

Namun, terobosan besar berikutnya disebut-sebut adalah pendingin cair (liquid cooling). Teknologi ini menggantikan suara bising AC dengan cairan khusus yang mengalir langsung ke dalam server untuk menyerap panas.

“Semua pemain besar sedang mengembangkan ini,” kata Williams.

Kenapa penting? Ini karena chip AI modern seperti buatan Nvidia bisa menyedot energi 100 kali lipat lebih banyak dibanding server dua dekade lalu.

 ShutterstockIlustrasi Amazon Web Service. Foto: Shutterstock

Pemimpin cloud computing terkemuka milik Amazon, AWS (Amazon Web Service), pekan lalu mengumumkan teknologi pendingin cair buatan mereka sendiri untuk menstabilkan chip Nvidia, tanpa perlu membongkar pusat data lama.

“Tidak akan cukup kapasitas pendingin cair untuk mendukung skala kamil,” kata Dave Brown, VP bidang komputasi dan machine learning AWS, dalam sebuah video YouTube.

Ada kabar baik, setiap generasi chip komputer baru kini lebih efisien dibanding pendahulunya. Riset dari Yi Ding di Purdue University juga menunjukkan bahwa chip AI bisa bertahan lebih lama tanpa kehilangan performa. Namun, muncul tantangan lainnya.

“Sulit meyakinkan perusahaan semikonduktor untuk mengorbankan keuntungan dengan mendorong pelanggan tetap memakai chip lama lebih lama,” ujar Ding.

Di Amerika Serikat, energi kini dianggap sebagai faktor kunci dalam menjaga keunggulan AI atas China. Awal tahun ini, startup China bernama DeepSeek merilis model AI yang performanya sebanding dengan sistem AI terbaik buatan AS, padahal hanya menggunakan chip yang lebih sederhana, dan otomatis lebih hemat energi.

Para insinyur DeepSeek melakukannya dengan pemrograman GPU yang sangat presisi, serta melewatkan satu tahapan pelatihan intensif energi yang selama ini dianggap wajib. Yang bikin AS makin waspada, China diyakini sudah jauh lebih siap dalam urusan ketersediaan energi, termasuk dari sumber terbarukan dan nuklir.

Read Entire Article