
Bukan tatap pertama yang menyalakan bara asmara. Bukan pula pertemuan tak sengaja yang menorehkan kisah. Bagi Rina (44) dan Fuadi (45), cinta datang lewat jalur yang sederhana, namun penuh berkah: perjodohan oleh rekan sejawat di sebuah puskesmas.
Sabtu pagi (28/6), kisah cinta dua insan dari dunia medis ini berlabuh di pelaminan sakral, di bawah megahnya kubah Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Mereka menjadi salah satu pasangan yang menikah dalam program nikah massal yang digelar Kementerian Agama.
“Awal kami bertemu karena dijodohkan oleh Kepala Puskesmas, Dokter Ari. Kami dipertemukan di tempat kerja, di puskesmas. Dari sanalah semuanya bermula,” tutur Rina, mengenang awal kisahnya dengan mata berbinar.
Rina adalah seorang dokter medis yang bertugas di RS Siloam Bogor. Sementara Fuadi, sang pendamping hati, berprofesi sebagai terapis bekam. Meski berada dalam dunia yang sama, jalan karier mereka tak sepenuhnya sejajar. Namun cinta, rupanya, menemukan jalannya sendiri.
Yang membuat pernikahan ini terasa begitu istimewa bagi Rina adalah sosok yang menjadi saksi langsung, Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
“Saya tertarik karena yang menjadi saksi adalah Menag Prof. Nasaruddin, beliau itu ulama favorit saya. Itu niat utama saya ikut. Dan ketika tahu acaranya di Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara, saya semakin yakin,” ungkap Rina.
Mereka tinggal di wilayah yang sama, Kelurahan Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Di tengah padatnya aktivitas sebagai tenaga medis, mereka tetap menjaga komunikasi dan komitmen, dibantu oleh teknologi yang kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Insyaallah bisa disesuaikan, ada WhatsApp, jadi komunikasi tetap lancar,” ujar Rina sambil tersenyum.
Menariknya, ide untuk ikut program nikah massal datang begitu saja. Bukan dari seminar atau brosur, melainkan dari lini masa Instagram.
“Pas saya buka Instagram, ada info soal nikah massal yang disaksikan langsung oleh Menteri Agama. Saya langsung tertarik. Nggak masalah meski nikah massal, justru ini jadi pengalaman berkesan,” tuturnya.

Namun bagi Rina dan Fuadi, pernikahan ini bukan tentang kemegahan acara atau kehadiran pejabat tinggi. Ini tentang memenuhi panggilan iman.
“Tujuan utama kami menikah adalah karena perintah Allah SWT, untuk menyempurnakan separuh agama,” kata Rina mantap.
Di akhir perbincangan, mereka tak lupa menyampaikan rasa syukur dan apresiasi.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Agama dan semua pihak yang telah menyelenggarakan nikah massal ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka,” tutup pasangan ini.