
Salah satu contoh cara menganalisis lingkungan belajar dalam melakukan penyusunan kurikulum satuan pendidikan adalah wawancara ke siswa dan orang tua siswa. Analisis lingkungan belajar perlu dilakukan demi keberhasilan pembelajaran.
Ada sejumlah faktor yang memengaruhi kesuksesan proses pembelajaran, salah satunya adalah lingkungan belajar.
Salah Satu Contoh Cara Menganalisis Lingkungan Belajar dalam Melakukan Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan

Mengutip dari Kajian Teoritik dan Implementatif Pengembangan Kurikulum, Abdurrahmansyah (2023:449), analisis lingkungan merupakan bagian penting dari desain kurikulum karena pada tingkat yang paling dasar memastikan bahwa kursus akan dapat digunakan.
Salah satu contoh cara menganalisis lingkungan belajar dalam melakukan penyusunan kurikulum satuan pendidikan adalah wawancara ke siswa dan orang tua siswa. Siswa dan orang tua diberikan beberapa pertanyaan terkait lingkungan belajar. Berikut beberapa contohnya.
1. Pertanyaan untuk Siswa
Pelajaran apa yang paling disukai dan apa alasannya?
Kesulitan apa yang paling sering dialami ketika belajar di sekolah dan di rumah?
2. Pertanyaan untuk Orang Tua Siswa
Bagaimana cara orang tua mendampingi anak belajar di rumah?
Apa harapan orang tua pada sekolah terkait perkembangan anak?
Apakah anak mengikuti kegiatan belajar tambahan di luar sekolah?
Contoh Cara Analisis Lingkungan Belajar Lainnya

Berikut ini beberapa contoh cara analisis lingkungan belajar lainnya.
1. Mengidentifikasi Aspek Lingkungan
Terdapat dua lingkungan yang dianalisis, yaitu lingkungan internal atau di dalam satuan pendidikan dan lingkungan eksternal atau yang berada di luar satuan pendidikan.
2. Mengumpulkan Data
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan data sebagai berikut.
Mewawancarai kepala sekolah, guru, dan siswa.
Mengobservasi kondisi sekolah secara fisik.
Mempelajari dokumentasi hasil pembelajaran dan laporan kegiatan.
3. Analisis SWOT
Strength (kekuatan): sekolah sudah memiliki laboratorium komputer dan IPA dengan peralatan memadai.
Weakness (kelemahan): proses pembelajaran di sekolah belum terintegrasi dengan teknologi.
Opportunities (peluang): sekolah mendapatkan dukungan berupa dana BOS dan sudah menjalin kemitraan dengan komunitas literasi lokal.
Threats (ancaman): orang tua siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran dan sebagian besar siswa menggunakan gadget secara berlebihan di luar sekolah.
Dari hasil analisis lingkungan belajar yang dilakukan, sekolah dapat menyesuaikan kurikulum dengan potensi serta tantangan yang ada. Artinya, kurikulum yang diterapkan relevan dengan kondisi setiap peserta didik.
Baca juga: Upaya yang Dilakukan oleh Satuan Pendidikan dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka
Salah satu contoh cara menganalisis lingkungan belajar dalam melakukan penyusunan kurikulum satuan pendidikan adalah wawancara ke siswa dan orang tua siswa. Semoga bermanfaat. (KRIS)