Cerita Menkes: Ibu Saya Kena Stroke, Cacat 15 Tahun karena Terlambat Ditangani

3 weeks ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Menkes Budi Gunadi Sadikin usai raker bersama DPR RI, Senin (8/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparanMenkes Budi Gunadi Sadikin usai raker bersama DPR RI, Senin (8/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut, persoalan dokter spesialis kurang sudah terjadi sejak bertahun-tahun. Ia pun bercerita, pengalaman tak mengenakkan pun pernah dialami almarhumah ibunya, Widowati Rusmiputra.

Sang ibunda mengidap kanker paru, lalu stroke 15 tahun, sebelum meninggal. Saat itu di Bogor, alat-alat di RS belum banyak yang memadai dan kekurangan dokter spesialis.

Hal itu disampaikan Budi dalam acara 'Program Akselerasi Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tenaga Medis untuk Percepatan Perwujudan Asta Cita: Strategi Kemitraan Sistem Kesehatan Akademik', Selasa (22/7).

"Ibu saya kena stroke. Terlambat tertangani, dia cacat 15 tahun. Karena tidak ada CT Scan di Kota Bogor. Jadi it become a personal matter to me. Kalau dia bisa tertangani, dia nggak akan cacat," kata Budi.

Budi pun menyebut itu masalah yang harus diselesaikan. Katanya, seluruh kabupaten/kota harus memiliki alat-alat kesehatan penting terkait 3 penyakit kronis, kanker, jantung, hingga stroke.

"Jadi saya begitu melihat kayak gini, Pak kita harus pasang ini di seluruh kabupaten. Biasa sempat dibilang, oh ini proyek mercusuar, nggak mungkin," kata dia.

" Tapi it's not about mercusuarnya, it's about saving lives," sambungnya.

 ThinkstockStroke Foto: Thinkstock

Saat Budi menjabat Menkes sejak 2020, itu menjadi target utamanya. Saat ini alat-alat tersebut sudah tersedia di 112 kota.

"Alhamdulillah, sekarang kondisinya gimana? Dari 43 kota, kondisi terakhir (sebelum menjabat) sekarang sudah 112 kota. Jadi kita dalam satu setengah tahun, sejak Agustus 2020 sampai sekarang, kita sudah masang 112 kota. Bisa melakukan operasi PCI, atau cardiac resuscitation," ujar Budi.

"Sebenarnya dengan kata ini kita bisa lakukan banyak hal lain. Kita bisa lakukan promektomi untuk stroke, kita bisa lakukan juga aritmia, beberapa intervensi, kita bisa lakukan angiografi, bisa banyak. Tapi yang saya masukkan disini contoh untuknya yang jatuh. Sehingga 112 kabupaten kota, we can save lives," tutup Menkes.

Read Entire Article