Bodo/Glimt & Aspmyra Stadion: Benteng Arktik Dengan Rumput Sintetis yang Pernah Bikin Mourinho Hingga Mees Hilgers Tersandung

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Aspmyra Stadion menjadi ikon utama Bodo/Glimt. Berlokasi di kota Bodo, Norwegia, stadion ini identik dengan permukaan sintetisnya.

Kondisi iklim yang ekstrem di lingkar Arktik membuat penggunaan rumput buatan jadi solusi utama. Bukan sekadar gaya, melainkan keharusan untuk menjaga kelancaran pertandingan.

Hujan, salju, hingga hujan es kerap turun di wilayah ini. Namun pertandingan tetap berjalan berkat lapangan sintetis yang lebih stabil dan mudah dirawat. UEFA pun masih memberi izin pemakaian rumput buatan selama sesuai standar, sehingga Aspmyra tetap bisa digunakan dalam kompetisi Eropa.

Banyak tim tamu yang kesulitan beradaptasi dengan kondisi cuara plus lapangan tersebut. Tak jarang mereka harus pulang dengan hasil buruk meski datang sebagai favorit. Dari situ, reputasi Aspmyra sebagai “Benteng Arktik” mulai muncul.

Mengapa Aspmyra Memilih Rumput Sintetis?

Letak Bodo di wilayah utara Norwegia membuat cuaca tak menentu, bahkan sering ekstrem. Dengan lapisan pemanas di bawah permukaan sintetis, lapangan tak membeku meski diselimuti salju. Pertandingan pun tetap bisa digelar meski suhu sangat rendah.

Aspmyra pertama kali beralih ke rumput sintetis pada 2006. Permukaan itu kemudian diperbarui pada 2014 dan terakhir diganti lagi pada 2022. Menurut data Asosiasi Sepak Bola Norwegia (NFF), ukuran lapangan 68x105 meter dan dilengkapi sistem pemanas, sehingga sesuai regulasi.

Selain karena faktor cuaca, rumput sintetis juga lebih efisien. Lapangan tahan dipakai berulang kali, bisa dipakai untuk latihan maupun pertandingan, serta biaya perawatannya lebih murah dibanding rumput alami di iklim dingin. Keputusan ini sesuai dengan aturan UEFA yang sejak awal 2000-an mengizinkan lapangan sintetis di turnamen resmi.

Stabil di Cuaca Ekstrem dan Sah untuk Kompetisi Eropa

Permukaan buatan dengan sistem pemanas menjaga kualitas lapangan tetap elastis. Saat badai salju turun pagi hari, lapangan bisa dibersihkan dengan alat berat, lalu siap dimainkan malam harinya tanpa kendala. Salah satunya pernah terjadi saat melawan Lazio di Liga Europa.

UEFA secara resmi membolehkan stadion dengan rumput sintetis asalkan lulus uji sertifikasi. Karena itu, Aspmyra bisa menggelar laga fase grup hingga babak gugur di kompetisi Eropa. Media internasional beberapa kali menyoroti bahwa kondisi ini membuat permainan lebih seimbang, terutama bagi tim tamu yang jarang berkompetisi di lapangan buatan.

Konsistensi performa kandang Bodo/Glimt terlihat jelas sejak 2021. Catatan apik itu membuat Aspmyra mendapat label sebagai salah satu stadion paling sulit di kawasan Skandinavia.

Korban-Korban Besar di Aspmyra: Dari Mourinho Hingga Mees Hilgers

Sejumlah klub ternama Eropa sudah merasakan sulitnya bermain di Aspmyra. Salah satunya adalah AS Roma yang kala itu dilatih Jose Mourinho.

Pada fase grup UEFA Conference League 2021/22, Roma kalah telak 6-1 dari Bodo/Glimt. Kekalahan itu menjadi salah satu yang terburuk sepanjang karier kepelatihan Mourinho..

Korban lainnya adalah FC Porto, mantan tim asuhan Mourinho. Dalam laga pembuka Liga Europa 25 September 2024, Bodo/Glimt menang 3-2 meski sempat tertinggal lebih dulu. Kemenangan tersebut mempertegas reputasi Aspmyra sebagai kandang angker.

Aspmyra juga mencatat kemenangan 2-0 atas Lazio di perempat final Liga Europa 2024/25. Laga digelar dalam kondisi bersalju, tetapi tetap berjalan lancar berkat permukaan sintetis yang tahan cuaca.

Bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, juga pernah merasakan pahitnya Aspmyra. Pada Februari 2025, Twente yang dibelanya kalah 5-2, bahkan Hilgers mencetak gol bunuh diri di penghujung laga.

Read Entire Article