
KEPALA Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
“Menyikapi peristiwa ini, pemerintah daerah dapat mengkaji kembali efektivitas sistem peringatan dini, jalur evakuasi, fasilitas di lokasi pengungsian, kesiapan peralatan dan logistik serta melakukan pelatihan kesiapsiagaan guna memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dan meminimalisir risiko dampak kerusakan maupun korban jiwa akibat bencana,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Jumat (1/8).
Adapun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peringatan dini tsunami di wilayah Indonesia yang disebabkan oleh gempa bumi dengan magnitudo 8,7 di pesisir timur Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7) dinyatakan telah berakhir pada hari yang sama pukul 22.42 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh BNPB pada sembilan titik wilayah dengan gelombang tsunami minor, tidak ada dampak kerusakan maupun korban jiwa. Selain itu, terdapat 100 jiwa yang mengungsi di Pangkalan TNI Angkatan Laut Provinsi Gorontalo. Pada titik lainnya, masyarakat melakukan evakuasi mandiri ke tempat kerabat dekat yang lebih aman.
Adapun sembilan titik tersebut meliputi masing-masing dua titik di Jayapura dan Papua Barat serta masing-masing satu titik di Halmahera Tengah, Papua, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Gorontalo. (H-2)