
BADAN Gizi Nasional (BGN) tengah melakukan investigasi dan pengecekan mendalam terkait temuan belatung pada Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Klamasen, Sorong, Papua Barat Daya. Peristiwa temuan belatung pada makanan itu terjadi pada pada Jumat (8/8).
"Dengan adanya insiden ini BGN mengambil langkah tegas dan melakukan pemantauan serta mengawal SPPG dalam mengatasi insiden tersebut," kata Juru Bicara BGN, Redy Hendra dalam keterangannya, Senin (11/8).
Redy mengatakan, BGN dan seluruh petugas SPPG Klamasen menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak. BGN berkomitmen akan mengatasi masalah ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tegas.
Evaluasi internal bersama seluruh staf dapur, kata Redy, telah dilaksanakan untuk mengidentifikasi potensi kelalaian dalam proses penyiapan, pengolahan, dan pengemasan makanan.
Sementara itu, Kepala SPPG Klamasen Rizky Irana menyebut bahwa pihaknya telah mengikuti SOP dan pedoman yang berlaku dalam pengadaan paket MBG setiap harinya.
"Kami telah melakukan seluruh tahap mulai dari persiapan bahan baku, proses pemasakan dan pemorsian, hingga distribusi makanan sesuai dengan SOP yang berlaku di Badan Gizi Nasional," ujarnya.
Usai kejadian, kata Rizky, pihak SPPG segera melakukan respon cepat dengan melakukan koordinasi kepada BGN, pihak yayasan, sekolah penerima manfaat, kodim, dan dinas kesehatan setempat.
Ia juga memastikan, MBG yang telah didistribusikan pada hari tersebut telah ditarik dan langsung dilakukan evaluasi internal bersama seluruh petugas SPPG.
"Kami bersama yayasan sudah melakukan pengecekan sampel makanan dan memastikan hasil sampel layak untuk di konsumsi, selanjutnya kami melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dan kodim," ucapnya.
Saat ini, SPPG Klasemen juga telah menghentikan sementara operasional program MBG sembari mengevaluasi dan perbaikan SOP atas rekomendasi Dinas Kesehatan setempat, termasuk melakukan uji organoleptik pada setiap pengantaran untuk operasional berikutnya. (H-3)