
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berhasil melakukan operasi bayi kembar siam, Nadia dan Nadira, yang berasal dari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kepala Divisi Bedah Anak sekaligus Ketua Tim Pemisahan Kembar Siam, dr. Dikki Drajat Kusmayadi,Sp.B,Sp.BA menuturkan, Nadia dan Nadira merupakan bayi kembar siam dengan kondisi bagian bokong yang saling menyatu atau berdempetan.
Selain itu, keduanya hanya memiliki satu anus, sehingga salah satunya dibuatkan anus buatan. Menurutnya, ini menjadi tugas bersama karena diperlukan operasi kembali untuk penyempurnaan.
Diki memastikan seluruh organ reproduksi sang bayi berfungsi dengan baik, seperti rahim dan indung telur.
“Bagian luar vaginanya bersatu (dua vagina tapi menyatu). Namun, masing-masing bayi memiliki struktur organ dalam perempuan yang lengkap, seperti rahim dan indung telur masing-masing,” tutur Dikki di RSHS Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/6).
“(Selain itu) Keduanya juga harus dibuatkan anus sementara, yang disebut kolostomi. Masing-masing bayi dibuatkan satu kolostomi. Ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) ke depan, karena harus dilakukan penyempurnaan pada anus yang baru. Yang satu lagi, nantinya akan disambungkan kembali setelah semua penyembuhan di bagian bawah selesai dengan baik,” lanjut spesialis bedah anak ini.
Dalam operasi tersebut, terdapat 40 tenaga kesehatan yang terlibat. Dikki mengatakan, dari 33 kasus bayi kembar siam, hanya 13 di antaranya yang berhasil dipisahkan. Sebab tidak semua bayi kembar siam dapat dipisahkan.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengucapkan selamat atas keberhasilan RSHS Bandung dalam memisahkan bayi kembar siam.
Menurutnya, ini adalah prosedur kesehatan yang paling sulit karena tidak semua daerah di Indonesia bisa menanganinya
“Jadi pertama saya ingin ucapkan selamat kepada Pak Gubernur sama Dirut Hasan Sadikin yang sudah berhasil memisahkan bayi kembar siam. Ini adalah prosedur kesehatan yang paling sulit yang dilakukan di bayi pada saat lahir. Nggak banyak rumah sakit yang bisa di Indonesia, hanya Jakarta, Surabaya, dan Bandung yang rutin lakukan,” ucap Budi.
Pemprov Jabar Bakal Bantu Operasi Bayi Kembar Siam
Untuk masyarakat Jawa Barat yang memiliki kasus anak kembar siam, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan memberikan bantuan dana operasi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat.
“Kalau ada warga Jawa Barat memiliki problem serupa, kita sudah umumkan hari ini di media sosial saya, nomor HP yang bisa dihubungi oleh seluruh warga ketika ada hal yang darurat kesehatan open untuk seluruh warga dan kita sudah unlimited untuk pembiayaan masyarakat yang mengalami problem karena negara bertanggung jawab terhadap kesehatan warganya,” kata Dedi di kesempatan yang sama.