Jakarta (ANTARA) - Diare merupakan salah satu gangguan pencernaan yang cukup umum dialami oleh anak-anak. Meski umumnya bukan penyakit yang serius, diare yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan dehidrasi dan membahayakan kondisi kesehatan anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami penyebab, gejala, penanganan, hingga langkah pencegahan diare pada anak.
Diare dan penyebabnya
Diare pada anak ditandai dengan frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali sehari dengan feses yang encer atau cair. Selain itu, diare juga dapat disertai gejala lain seperti demam, muntah, perut kembung, mual, kehilangan nafsu makan, hingga nyeri perut dan kram.
Penyebab paling umum dari diare pada anak adalah infeksi virus atau bakteri yang menyerang saluran pencernaan, terutama melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Bakteri Escherichia coli (E.coli), misalnya, diketahui kerap menjadi penyebab diare pada anak dan dapat ditemukan pada lingkungan yang lembap seperti kamar mandi.
Selain infeksi, diare juga dapat disebabkan oleh keracunan makanan, alergi, gangguan penyerapan nutrisi (seperti intoleransi laktosa), efek samping obat-obatan, serta sanitasi dan kebersihan lingkungan yang kurang baik.
Baca juga: Dokter ingatkan balita diberi makanan matang agar terhindar dari diare
Risiko dehidrasi pada anak
Diare menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar. Pada anak-anak, risiko dehidrasi lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Oleh karena itu, orang tua perlu mewaspadai tanda-tanda dehidrasi seperti:
- Tubuh lemas
- Mata cekung
- Mulut dan bibir kering
- Kulit terasa dingin
- Tidak ingin minum
- Produksi urine berkurang atau berwarna pekat
- Tangisan tanpa air mata
- Mengantuk terus-menerus
Baca juga: Dokter: Rotavirus sebabkan 90 persen kasus diare pada bayi dan anak
Langkah perawatan rumahan
Sebagian besar kasus diare ringan pada anak, terutama yang disebabkan oleh virus, dapat ditangani di rumah dan sembuh dalam waktu sekitar tiga hari. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua:
1. Penuhi kebutuhan cairan
Berikan anak cairan rehidrasi oral seperti oralit. Untuk bayi di bawah enam bulan, pemberian ASI tetap dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan frekuensinya.
2. Berikan suplemen zinc
Konsumsi suplemen zinc selama 10 hari berturut-turut dapat membantu memperbaiki lapisan usus yang rusak akibat diare.
3. Perhatikan asupan makanan
Berikan makanan yang mudah dicerna seperti pisang, kentang, pasta, telur, kacang hijau, bubur, dan wortel. Hindari memberikan makanan berlemak, berserat tinggi, atau minuman bersoda.
4. Hindari pemberian obat diare tanpa resep dokter
Obat-obatan diare sebaiknya tidak diberikan tanpa petunjuk medis karena bisa menimbulkan efek samping.
Jika diare berlangsung lebih dari tiga hari, atau disebabkan oleh infeksi bakteri dan parasit, maka diperlukan pengobatan lebih lanjut oleh tenaga medis, termasuk kemungkinan pemberian antibiotik atau antiparasit.
Baca juga: Cara menghindari masalah pencernaan di bulan Ramadhan
Langkah pencegahan yang efektif
Mengingat diare pada anak masih menjadi masalah kesehatan yang cukup tinggi di Indonesia, langkah pencegahan menjadi sangat penting. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
- Mengajarkan anak kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah dari toilet.
- Memberikan vaksin rotavirus sebanyak tiga dosis pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
- Menyajikan makanan dan minuman yang matang dan bersih.
- Memberikan ASI eksklusif hingga usia enam bulan dan melanjutkan hingga usia dua tahun.
- Memberikan makanan bergizi seimbang untuk memperkuat daya tahan tubuh anak.
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar.
Pola makan selama diare
Jika anak masih menyusu, berikan ASI lebih sering. Untuk anak yang mengonsumsi susu formula, kurangi jumlahnya dan gantikan dengan makanan padat ringan seperti bubur dan tempe. Hindari memberikan susu sapi jika anak menunjukkan gejala intoleransi laktosa selama diare berlangsung.
Kapan harus ke dokter?
Segera konsultasikan ke dokter, khususnya dokter spesialis anak konsultan gastrohepatologi, jika diare tidak kunjung membaik dalam waktu lebih dari seminggu, disertai muntah hebat, demam tinggi, atau tanda-tanda dehidrasi berat.
Baca juga: Khasiat daun jambu biji: Obat alami diare, kolesterol, dan diabetes
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.