REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Angelaida Agil Maharanny, atlet cilik dancesport asal Yogyakarta kembali menorehkan prestasi gemilang pada ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VII tahun 2025 yang diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat, Angelaida berhasil menyumbangkan dua medali untuk kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): emas di kategori Solo U12 Latin Dance (Chacha) dan perak di kategori Solo U12 Ballroom Dance (Waltz).
Angelaida, yang baru berusia 10 tahun dan duduk di kelas 5 SD Budi Utama Yogyakarta, tampil gemilang di tengah kompetisi yang diikuti oleh para atlet muda dari sembilan provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, dan DIY.
Dalam nomor Latin Dance Chacha, perempuan yang akrab disapa Angel ini memukau para juri dengan teknik kaki yang presisi dan ekspresi energik khas Latin. Ia tampil penuh percaya diri dan berhasil mengungguli peserta dari berbagai daerah, meraih medali emas untuk DIY.
Sementara dalam kategori Ballroom Dance Waltz, Angel tampil lembut dan anggun dengan teknik dasar waltz yang kuat, mengantarkannya meraih medali perak, sebuah pencapaian luar biasa di tengah ketatnya persaingan antar provinsi.
Prestasi ini melengkapi pencapaian luar biasa Angelaida sepanjang tahun 2025. Sebelumnya, ia sukses meraih dua emas dan satu perak dalam ajang internasional The Golden Rose International Championship di Sydney, Australia. Penampilannya di Fornas kali ini menunjukkan konsistensi dan ketangguhan Angelaida sebagai salah satu atlet muda andalan dancesport Indonesia.
Angelaida menjalani latihan intensif namun tetap dalam suasana yang menyenangkan. Ibunda Angelaida, Aldila Miska Ferdiana, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. "Kami selalu mendukung pilihan Angelaida tanpa menekan. Semua ini lahir dari semangat dan minat dia sendiri. Kami hanya memfasilitasi, dan tentunya bersyukur kepada semua pelatih dan pihak sekolah yang terus mendukung Angel," ujarnya.
Angelaida dikenal sebagai anak yang tak mudah larut dalam tekanan kompetisi. Bahkan saat tidak meraih hasil maksimal, ia tetap ceria dan memandang kompetisi sebagai ruang untuk belajar, bukan sekadar ajang menang-kalah.
Dengan deretan prestasi yang terus bertambah, Angelaida kini tengah mempersiapkan diri menghadapi ajang internasional selanjutnya, yaitu International Ballroom Dance Championship 2025 di Kuala Lumpur pada 16 Agustus, dan International Championship di Italia akhir tahun nanti.
Angelaida adalah bukti bahwa prestasi besar bisa lahir dari ketekunan, semangat, dan ekosistem dukungan yang sehat—bahkan tanpa dukungan langsung dari pemerintah. Di usia yang masih sangat belia, Angelaida telah menjelma menjadi ikon harapan baru dunia dancesport Indonesia.