Washington (ANTARA) - AS pada Kamis (31/7) menjatuhkan sanksi kepada lima entitas dan satu individu yang berbasis di Iran, China, Taiwan, dan Hong Kong karena diduga membeli teknologi untuk program pesawat tanpa awak (UAV) Iran.
Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya mengatakan bahwa AS akan menggunakan segala cara yang tersedia, termasuk sanksi terhadap entitas yang berbasis di negara ketiga untuk menggagalkan rencana Iran dalam membeli barang yang mendukung program UAV-nya.
"Sanksi diberikan untuk mengungkap dan menggagalkan rencana Iran dalam membeli peralatan dan barang-barang yang mendukung program UAV-nya, yang mengganggu stabilitas Timur Tengah dan sekitarnya," menurut pernyataan tersebut.
Departemen Keuangan AS mengatakan langkah tersebut mendukung Memorandum Presiden Keamanan Nasional-2 Presiden Donald Trump, yang bertujuan untuk melawan kemampuan senjata asimetris dan konvensional Iran.
Di antara mereka yang disanksi adalah Control Afzar Tabriz Co. Ltd. yang berbasis di Iran dan CEO-nya, Javad Alizadeh Hoshyar.
Hoshyar diduga membeli mesin dan peralatan kontrol numerik komputer (CNC) untuk Perusahaan Industri Manufaktur Pesawat Terbang Iran (HESA) yang ditunjuk OFAC dengan bantuan dari perantara di Hong Kong dan Taiwan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Iran siapkan gugatan hukum internasional atas serangan Israel
Baca juga: Iran dan tiga negara Eropa lanjutkan perundingan nuklir di Istanbul
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.