WAKIL Presiden Gibran Rakabuming Raka membagikan foto makan siang bersama Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Momen itu diunggah di akun Instagram pribadinya, @gibran_rakabuming, Sabtu, 9 Agustus 2025.
"Makan siang bersama Wakil Ketua DPR RI Bapak @sufmi_dasco," tulis Gibran dalam unggahan yang ditautkan ke Instagram milik Dasco.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putra mantan presiden Joko Widodo itu tidak menjelaskan lebih jauh isi pembicaraan dengan Dasco. Gibran hanya mengungkapkan menu makan siang yang disantap bersama Ketua Harian Partai Gerindra itu. "Menunya mie bakso, nasi dendeng balado, dan tumis daun pepaya," ujarnya.
Juru bicara Wakil Presiden, Tina Talisa, belum merespons pesan Tempo pada Selasa, 12 Agustus 2025, soal pertemuan Gibran dengan Dasco. Pesan yang sama disampaikan ke Dasco juga belum terjawab.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan pertemuan Dasco dan Gibran bisa diterka dalam dua konteks politik. Pertama, dugaan kerenggangan hubungan Presiden Prabowo Subianto dan mantan presiden Joko Widodo, setelah pemberian amnesti bagi Hasto Kristiyanto dan abolisi untuk Tom Lembong.
Hasto merupakan eks Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Tom, mantan menteri perdagangan 2015-2016, adalah orang dekat eks gubernur Jakarta Anies Baswedan. Keduanya sama-sama dipersepsikan sebagai “musuh politik” dari Jokowi.
“Kalau ada kebijakan Prabowo terutama yang dianggap berseberangan dengan Jokowi, pasti muncul isu kerenggangan,” kata Adi dihubungi pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan makan malam bersama dengan mantan Presiden Joko Widodo di Warung Bakmi Jawa Bu Citro 1, Solo, 20 Juli 2025. Tim Komunikasi Presiden
Konteks kedua yang bisa dibaca dari pertemuan itu adalah bentuk antisipasi terhadap serangan-serangan yang muncul ke keluarga Solo, termasuk dorongan pemakzulan Gibran. Adi menilai pertemuan antara Gibran dan Dasco bisa memunculkan kesan kepada publik bahwa masalah seperti pemakzulan sudah selesai.
Desakan pemakzulan Gibran diinisiasi oleh Forum Purnawirawan Prajurit Tentara Nasional Indonesia (FPP TNI). Kelompok itu menuntut Gibran lengser karena beberapa alasan, termasuk soal Fufufafa, akun Kaskus yang diduga terafiliasi dengan mantan Wali Kota Solo itu. Surat desakan pemakzulan itu sudah dikirim ke DPR dan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Ketua DPR Puan Maharani di kompleks parlemen pada Kamis, 3 Juli 2025, menyatakan akan meninjau lagi syarat-syarat untuk bisa memproses pemakzulan.
Adi ragu pertemuan Gibran dan Dasco turut membahas posisi PDIP yang menjadi penyeimbang, tapi mendukung pemerintah. Dosen Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Jakarta ini hanya membaca, bahwa Prabowo melalui Dasco tetap ingin menunjukkan bahwa dia merangkul semua kekuatan politik.
Berbeda dengan Adi, peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional, Wasisto Raharjo Jati, menilai mungkin saja ada pendorong pertemuan Gibran dan Dasco adalah hasil Kongres PDIP. Namun, Wasisto masih melihat itu dalam kerangka penguatan komunikasi dan konsolidasi eksekutif-legislatif dalam menyukseskan kerja kerja pemerintahan.
Saat kongres di Bali, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan partainya bukan oposisi dari pemerintahan Prabowo dan tidak juga berkoalisi dengan pemerintahan Prabowo. Megawati mengatakan PDIP merupakan partai ideologis yang berdiri di atas kebenaran dan berpihak pada rakyat. PDIP merupakan partai pendukung utama mantan presiden Joko Widodo saat jadi presiden pada 2014-2024.
Jokowi dan PDIP pecah kongsi dalam Pemilu 2024, karena Jokowi mendorong Gibran sebagai calon wakil presiden melalui perubahan ambang batas pencalonan presiden di Mahkamah Konstitusi. Perbedaan posisi politik itu menyebabkan Jokowi dipecat dari PDIP. Jokowi dan Istana berulang kali menyangkal ada cawe-cawe politik dalam proses majunya Gibran sebagai cawapres Prabowo.
“Konteks tersebut yang dirasa menjadi momentum, terlebih lagi peran Dasco sebagai penjembatan komunikasi Senayan dan Istana selama ini,” kata Wasisto pada Selasa, 12 Agustus 2025. Menurut dia, secara simbolis pertemuan Gibran dan Dasco juga bisa dikatakan sebagai penepis persepsi publik bahwa Jokowi-Prabowo berseberangan dengan berbagai kebijakan pemerintah mutakhir.