
Presiden Prabowo Subianto kembali menyoroti tata kelola perusahaan pelat merah. Prabowo menegaskan masih ada direksi BUMN yang merasa dirinya seperti raja.
"Ada itu direksi-direksi BUMN merasa kayak jadi raja aja, kayak perusahaannya punya neneknya sendiri," ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya saat membuka Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Banten, hari ini.
Presiden pun langsung mendorong Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk menindak. "Jaksa Agung ada Jaksa Agung. Jaksa Agung banyak pekerjaan ini,” kata Prabowo.
Kepala Negara juga mengungkap alasanya menghentikan pemberian tantiem atau bonus kepada jajaran komisaris dan direksi BUMN. Prabowo menegaskan praktik tersebut sangat merugikan masyarakat.
“Saudara tahu kemarin saya hilangkan tantiem. Tantiem pun saya nggak jelas apa arti tantiem. Rupanya saya cek itu bahasa Belanda. Artinya bonus. Kenapa sih nggak pakai istilah sederhana bonus gitu loh. Yang repot, perusahaan rugi dikasih bonus komisarisnya, enak di lo, nggak enak di rakyat. No, coret,” tegas Prabowo.
Ia menegaskan, tidak ada satu pun jabatan di negeri ini yang tidak bisa digantikan, termasuk dirinya sebagai Presiden. Karena itu, ia meminta jajaran pemerintahan hingga BUMN tidak bertindak sewenang-wenang.
“Di Indonesia ini saya kasih tahu ya, there is no one that cannot be replaced. Tidak ada orang yang tidak bisa diganti, termasuk Presiden Republik Indonesia. Kalau saya nggak bener, kalau saya brengsek, saya bisa diganti,” ucap Prabowo.(Bob/P-1)