Massa melakukan aksi di depan Gedung DPR, Senin (1/9/2025) siang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan mahasiswa melakukan aksi di depan Gedung DPR, pada Senin (1/9/2025). Aksi itu dilakukan oleh sejumlah kelompok mahasiswa yang menyuarakan tuntutannya masing-masing.
Berdasarkan pantauan Republika, massa dari kelompok mulai berdatangan ke depan Gedung DPR pada Senin sekitar pukuk 13.30 WIB. Makin sore, mahasiswa yang berdatangan makin banyak dari kelompok lainnya.
Hingga pukul 15.00 WIB, setidaknya ada tiga mobil komando di depan Gedung DPR. Para orator di masing-masing mobil komando itu menyuarakan tuntutan masing-masing kepada anggota DPR.
Salah satu perwakilan mahasiswa di atas mobil komando dari kelompok BEM Nusantara DKI Jakarta mengatakan, para anggota DPR tidak pro kepada masyarakat. Puluhan mahasiswa itu mengaku muak karena tidak pernah didengar oleh para wakil rakyat.
"Katanya DPR rumah rakyat? Tapi kami disambut beton," kata dia di atas mobil komando.
Para mahasiswa juga menolak segala bentuk tunjangan kepada para anggota DPR. Mahasiswa juga menuntut dilakukannya reformasi total di tubuh DPR.
Diketahui, aksi di depan Gedung DPR merupakan ekskalasi dari adanya tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta per bulan kepada para anggota dewan. Hal itu dinilai terlalu besar. Padahal, saat ini kondisi ekonomi masyarakat tengah kesulitan.