
JOGJA Coffee Week (JCW) kali kelima bakal digelar pada 5-7 September 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta. JCW selama ini dikenal sebagai salah satu festival kopi dan minuman spesial terbesar di Indonesia, khususnya di Yogyakarta.
Ratusan pelaku industri dari berbagai sektor dalam rantai pasok, mulai dari kopi, teh, cokelat, inovasi teknologi, UMKM kuliner, hingga produk turunan lainnya turut hadir dalam acara yang menjadi perayaan budaya kopi ini.
"Ini adalah pesta besar bagi para pecinta kopi, saya akan hadir seperti sebelum-sebelumnya," kata Daud Semesta, salah satu pecinta kopi.
Kali ini, konsorsium ACT! Project yang terdiri dari Rainforest Alliance, Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI), dan Cocoa Sustainability Partnership (CSP), yang didukung oleh SWITCH-Asia, berpartisipasi di JCW 2025.
Keterlibatan ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk mendorong transformasi menuju konsumsi dan produksi berkelanjutan (Sustainable Consumption and Production/SCP) di sektor pertanian, khususnya kopi, teh, dan kakao.
ACT! Project memiliki tujuan besar untuk mengurangi dampak negatif sosial dan lingkungan yang negatif dari konsumsi pangan domestik, dengan fokus pada komoditas kopi, cokelat, teh, kelapa sawit. Inisiatif ini berfokus di wilayah Yogyakarta and Bali, dengan menargetkan sektor pariwisata dan ritel.
Dampak yang diharapkan, yaitu: pada tahun 2028 terdapat peningkatan produksi kopi, kakao, teh, dan kelapa sawit berkelanjutan sebagai hasil dari meningkatnya permintaan pasar domestik atas komoditas-komoditas tersebut, peningkatan kesadaran konsumen, dan terbentuknya kebijakan-kebijakan pendukung yang berkontribusi pada kemajuan Indonesia dalam mencapai target Kerangka Kerja Program 10 Tahun tentang Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa atau dikenal dengan UNEP 10-YFP.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, konsumsi domestik Indonesia mengalami peningkatan pesat yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kelas menengah.
Peningkatan konsumsi domestik ini khususnya dialami oleh sejumlah komoditas kunci yang terasosiasi dengan deforestasi, yaitu teh, kopi, cokelat, dan kelapa sawit, yang diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan pertumbuhan populasi dan ekonomi.
Di kalangan kelompok kelas menengah yang terus bertumbuh dan sejumlah besar wisatawan di Indonesia telah dimulai pergeseran perilaku yang mencerminkan kesadaran konsumen untuk memilih produk-produk yang dihasilkan melalui praktik-praktik yang berkelanjutan.
Pendanaan ACT! Project didukung oleh Uni Eropa melalui SWITCH-Asia, yaitu program Uni Eropa untuk mempromosikan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan (SCP) di 42 negara di Asia, Timur Tengah, dan Pasifik.
Melalui EU Green Deal dan Global Gateway, Uni Eropa berkomitmen mendukung transisi negara-negara menuju ekonomi rendah karbon, efisien dalam sumber daya dan sirkular sembari mempromosikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan di kawasan Asia rantai suplai yang lebih hijau antara Asia dan Eropa.
Kegiatan ACT! Project akan didukung oleh talk show yang dipandu oleh Jovial da Lopez.
"Dalam talk show ini, akan ada diskusi bareng untuk mengetahui lebih jauh tentang budaya ngopi tapi tetap mendukung keberlanjutan lingkungan dan masih banyak lagi," ucap Jovial. (Z-1)