Liputan6.com, Jakarta - Gelombang protes baru yang unik muncul dari kalangan Gen Z. Mereka menentang kebijakan kontroversial DPR RI dengan cara yang sangat tak terduga.
Selaku pemain sejati dari Roblox, sejumlah generasi muda mengapresiasikan aksi mereka ke sebuah server bernama "[BETA] Demo Indo Roleplay".
Server buatan "Kora's Studio" ini menjadi arena perjuangan versi digital bagi para Gen Z, yang mana mengalami lonjakan popularitas dalam waktu satu hari.
Menelusuri url dari salah satu komentar pada akun TikTok @darasuharr, server ini dibuat pada Jumat, (29/8/2025), mengambil setting waktu yang sama dengan demo fisik pasca insiden terenggutnya nyawa mendiang Affan Kurniawan.
Hadir dengan berbagai macam motif dan alasan, ruang demo virtual ini berhasil mendapatkan partisipan sekitar 64.700 pemain dengan kapasitas utama dalam satu bilik sebanyak 50 pemain.
Hal ini menunjukkan bahwa aksi digital bisa menjadi respons langsung terhadap situasi di lapangan. Dengan perencanaan pembuatan yang matang dan senyapnya proses publikasi, Gen Z berhasil mengecoh otoritas tanpa harus turun ke jalan.
Motif Utama Demo Online dan Fakta Kondisi Lapangan
Hadirnya demo online menunjukkan kekhawatiran mendalam atas kondisi yang terjadi ketika keingan untuk ikut serta melakukan unjuk rasa di jalanan menjadi berbahaya.
Kekecewaan tak terbendung dan suara yang tak dapat menembus jauhnya gedung dengan titik kumpul massa, memprakarsai aksi demo di “[BETA] Demo Indo Roleplay".
Sejatinya, kondisi di jalanan pada awalnya tenang dan kondusif. Namun, pasca terjadinya insiden tabrak lari Rantis Brimob, keadaan dan situasi semakin memanas.
Mengutip salah satu posting dari akun Instagram @nyinyir_update_official, terdapat sebuah diskusi unik antara pendemo terhadap personil TNI yang tengah membicarakan ajakan untuk bermain Roblox.
Hal ini menunjukkan kompleksnya situasi dan kondisi saat unjuk rasa berlangsung. Karena di tengah terjadinya kerusuhan, masih ada beberapa orang yang tidak bersikap anarkis, namun sebagian lain memang banyak dan tak dapat dipungkiri.
Meskipun demikian, interaksi tak terduga ini sebenarnya menunjukkan pola ekspresi Gen Z yang khas. Ajakan "Bang, main roblox?" itu terekam dan dengan cepat menyebar luas, menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Metaverse Ruang Publik Baru, Pemerintah Harus Lebih Mendengar Suara Rakyat
Fenomena demonstrasi di Roblox ini menandai lahirnya aktivisme di era metaverse. Platform digital kini telah menjelma menjadi sebuah ruang publik alternatif yang sangat vital.
Bagi Gen Z, platform seperti Roblox bukan hanya tempat untuk bermain gim. Namun juga menjadi medium untuk berorganisasi, berdiskusi, serta menyuarakan pendapat secara bebas.
Ketika ruang publik di dunia fisik semakin dibatasi oleh berbagai aturan, ruang digital justru menawarkan keleluasaan. Pemangku kebijakan, dalam hal ini seharusnya lebih memperhatikan terjadinya fenomena semacam ini.
Mengabaikan fenomena demo online berpotensi sangat berbahaya, karena hal seperti ini jauh lebih cepat menyebar bahkan ke luar negeri. Salah satu cara yang tepat untuk mengatasi dan mitigasi adalah menanggapi suara rakyat.
Jika masih menganggap remeh, aktivisme digital semacam ini akan terus berjalan di tengah ragamnya keterbatasan. Dengan menyuarakan keingan secara daring, partisipan mampu menjangkau audiens yang jauh lebih luas dalam komunitas digital mereka.
Peristiwa ini dapat menjadi studi kasus menarik tentang masa depan partisipasi politik. Generasi mendatang kemungkinan akan semakin banyak memanfaatkan kanal-kanal digital untuk bersuara.