Liputan6.com, Jakarta Selain Aurelie Moeremans, ternyata ada pula pesohor lain yang emoh ditawari masuk parpol: Tompi. Pelantun "Menghujam Jantungku" ini mengungkap pengalamannya dalam unggahan Instagram Minggu (31/8/2025) kemarin.
Dalam pernyataannya, Tompi menyebut tawaran gabung ke parpol ini sudah muncul sejak satu dekade terakhir.
"Mungkin ini saat yg tepat utk bercerita. Sejak 2 periode pemilu lalu ada bbrp partai bernama yg menawarkan sy maju sebagai caleg," tulisnya di awal unggahan. Awalnya, pria bernama asli Teuku Adifitrian ini tertarik untuk menyambut pinangan parpol tersebut, karena ingin ikut memperbaiki negeri.
Diskusi pun sudah berlangsung intens, dan tak hanya satu partai politik saja yang mengajukan penawaran.
"Dialog pun terjadi. Dan lansung dengan petinggi 2 kunci dari bbrp partai . Sy pikir ada baiknya denger aja dulu, jajaki, pikirkan baru putuskan mau berlayar dengan kapal pilihan," tulis Tompi.
Ia menambahkan, "Semua tawaran terdengar sungguh2 Hampir sy ketok palu maju."
Nama solois Tompi dan proyek filmnya 'Selesai' belakangan jadi buah bibir warganet. Tompi dibicarakan banyak orang setelah mengikuti diskusi online tentang film 'Selesai'
3 Alasan Pertama Tompi
Namun pada saat-saat terakhir, Tompi ternyata memutuskan untuk mundur, batal terjun ke dunia politik. Tompi menyebut setidaknya ada enam alasan ia tak jadi melakukannya.
Untuk alasan pertama ia menulis, "1. Sy belum selesai dengan diri sendiri secara finansial—- takut sekali ini menjadi celah godaaan utk gak konsisten jujur dan amanah."
Alasan kedua, ia ragu mengenai kemampuan dirinya untuk konsisten membagi waktu antara pekerjaan sebagi dokter dengan politisi.
Yang ketiga, ia merasa jengah dengan sistem di dalam partai, yang menurutnya tak bisa dicerna dengan akal sehatnya. "Baru lihat dr luar… blum masuk ke dalam. (Pendaanaa kampanye,gaji dll)," kata dia.
Perkara Partai hingga Restu Istri
Alasan keempat, Tompi mengaku emoh untuk selalu nurut kehendak partai.
Ia menulis, "4. gak kebayang masuk diajak mikir tp harus nurut ama apapun kata partai. 😅 utk yg sering berurusan ama sy pasti paham, sy agak sulit kompromi dengan hal yg menurut sy keliru."
Tompi mengakui, bahkan dalam dunia kedokteran pun ia dianggap sebagai sosok yang sulit diatur. "Lha kalo ada yg ngaco masa dipertahankan? UBAH LAH! Maaf y, no kompromi," kata dia.
Di urutan kelima, Tompi rupanya merasa kurang sreg dengan para penggede di partai tersebut.
Ia menulis, "5. Alasan sepele lain: gak mau jadi anggota/bawahan suatu kelompok yg diketuai oleh seseorang yg duduk disitu krn faktor “org lama atau keturunan” yg tdk disupport oleh background knowledge yg bergizi ."
Sementara alasan terakhir terbilang kocak, tapi terbilang sangat penting, "6. GAK DAPAT RESTU ibu dan istri 😅.
Pilihan yang Dilematis
Tompi berharap saat ini kondisi di lapangan sudah jauh lebih baik. Ia juga memahami, bahwa pilihan untuk menggerakkan perubahan, sebenarnya sulit dilakukan dari luar.
"Dilematis memang… berharap perubahan gak bs hanya jadi penonton Tp Kl masuk , keseret arus …" kata dia.
Di pengujung unggahan, Tompi percaya bahwa banyak pemikir dan orang hebat di Indonesia. Yang perlu diperbanyak. menurut dia, adalah orang-orang yang jujur.
"Semoga cerita kecil ini menjadi renungan Utk kita semua yg ingin perbaikan lbh baik Gak ada tempat utk menyerah kan 😍Bismillah, semangat yuk," ia memungkasi pernyataannya.