
ASTROFOTOGRAFI atau fotografi langit malam sering kali membuat banyak fotografer merasa tertantang. Pemandangan yang terlihat menawan dengan mata telanjang dapat berubah menjadi bintang yang tampak kabur atau garis cahaya yang mengganggu.
Hal ini karena langit terus bergerak, cahaya yang ditangkap sangat redup, dan perlu ketelitian lebih dibanding jenis fotografi lainnya.
Agar hasil foto lebih maksimal, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan pemula. Mengetahui dan menghindarinya bisa menghemat waktu, mengurangi rasa frustrasi, sekaligus menghasilkan foto langit malam yang lebih indah.
5 Kesalahan Pengambilan Gambar
Berikut 5 kesalahan yang masih banyak dilakukan orang saat ingin mengabadikan langit malam:
1. Fokus Tidak Tepat
Salah satu kesalahan terbesar adalah tidak mendapatkan fokus yang pas. Jika fokus meleset, bintang akan terlihat aneh, bukan sekadar samar.
Untuk hasil terbaik, gunakan layar LCD atau live view, lalu perbesar bintang paling terang dan putar ring fokus hingga terlihat setajam mungkin. Beberapa kamera modern sudah dilengkapi fitur Starry Sky Autofocus, namun sebaiknya tetap terbiasa memakai fokus manual sebagai opsi cadangan.
2. Salah Mengatur Kecepatan Rana/ Shutter
Kecepatan rana yang keliru bisa membuat foto gagal. Jika terlalu cepat, bintang terlihat mati. Jika terlalu lama, bintang berubah jadi garis cahaya.
Gunakan aturan 500 sebagai patokan. Pada kamera full-frame, bagi 500 dengan panjang fokus lensa untuk menentukan waktu maksimal. Untuk APS-C gunakan angka 300, dan untuk Micro Four-Thirds gunakan 250.
3. Lupa Memperhitungkan Pergerakan Langit
Langit malam terus bergerak. Jalur Bima Sakti atau posisi Bulan bisa berubah hanya dalam hitungan menit. Manfaatkan aplikasi seperti Stellarium, PhotoPills, atau SkySafari untuk memperkirakan letak objek langit berdasarkan waktu dan lokasi pemotretan.
4. ISO Terlalu Tinggi
Meningkatkan ISO memang bisa mencerahkan foto, tetapi jika terlalu tinggi akan menghasilkan banyak noise. Umumnya, kamera full-frame modern memiliki “sweet spot” di kisaran ISO 1.600–3.200. Lakukan uji coba untuk menemukan pengaturan terbaik pada kamera.
5. Memotret dengan Format JPEG
Mengambil foto langit malam dalam format JPEG membuat banyak detail hilang. Untuk hasil maksimal, gunakan format RAW yang menyimpan seluruh data dari sensor kamera. Meski membutuhkan proses editing, RAW memberi keleluasaan lebih untuk menampilkan detail samar Bima Sakti maupun warna gugus bintang. (Live Science/Z-2)