
Mengenal contoh soal tes Pauli merupakan bagian dari strategi untuk tampil optimal saat tes berlangsung. Soal dalam tes Pauli memang dirancang untuk mengukur ketekunan, ketahanan mental, serta kemampuan konsentrasi seseorang dalam waktu yang panjang.
Banyak orang merasa kewalahan saat pertama kali mengerjakan tes ini karena belum familiar dengan pola soalnya. Oleh karena itu, memahami dan berlatih mengerjakan contoh soal tes tersebut sejak awal bisa membantu mereka lebih siap.
Contoh Tes Pauli untuk Mengukur Kemampuan Seseorang

Tes Pauli adalah jenis tes psikologi yang digunakan untuk mengukur aspek kepribadian dan kemampuan kerja seseorang. Khususnya yang berkaitan dengan ketahanan kerja, konsistensi, ketelitian, daya tahan terhadap stres, serta kemampuan berkonsentrasi dalam jangka waktu tertentu.
Jenis tes ini sering digunakan dalam psikotes atau proses rekrutmen karyawan. Baik di bidang militer, kepolisian, maupun perusahaan besar yang memerlukan tenaga kerja dengan karakter tertentu.
Di beberapa negara, tes Pauli dikenal juga dengan nama Tes Kraepelin, karena awalnya dikembangkan oleh psikiater asal Jerman bernama Emil Kraepelin. Di Indonesia, tes ini lebih dikenal sebagai tes Pauli. Dinamai berdasarkan versi pengembangan dari Richard Pauli.
Menurut buku Teori dan Praktik Pemahaman Individu Teknik Testing, Drs. Susilo Rahardjo, M.Pd., Kons, Edris Zamroni, S.Pd., M.Pd., (2019), Pauli adalah sosok yang berhasil menyempurnakan bentuk asli tes tersebut agar lebih relevan digunakan dalam dunia kerja modern.
Tes Pauli dilakukan dengan lembar soal yang berisi deretan angka-angka satu digit (0–9) yang disusun secara vertikal dalam kolom-kolom panjang. Tugas peserta adalah menjumlahkan dua angka yang saling berdekatan di tiap kolom, kemudian menuliskan hasilnya di antara angka tersebut.
Inilah beberapa contoh soal tes Pauli agar lebih mudah dipahami.
1.
7 ditambah dengan 4 hasilnya adalah 11, maka hanya perlu ditulis angka 1 (satu) di antara angka 7 dan 4.
2.
8 ditambah 2 sama dengan 10, peserta hanya menuliskan angka 0 (nol) di antara angka 8 dan 2.
3.
3 ditambah 6 hasilnya adalah 9. Tuliskan angka 9 di antara 3 dan 6.
4.
5 ditambah 1 hasilnya 6. Tuliskan 6 di antara angka 5 dan 1.
5.
6 ditambah 8 hasilnya adalah 14. Angka yang perlu dituliskan hanyalah 4 (empat), letakkan di antara 6 dan 8.
Pada praktiknya, soal tes Pauli jauh lebih panjang daripada contoh yang diberikan. Akan tetapi, konsep, cara menghitung, dan menuliskan hasilnya tetap sama.
Tujuan Tes Pauli dalam Psikotes

Meskipun hanya melibatkan penjumlahan angka sederhana, tes Pauli bukanlah tes matematika. Tujuan utama dari tes ini adalah untuk menggali:
Ketekunan: Apakah peserta dapat mempertahankan fokus dalam waktu lama?
Daya tahan mental: Bagaimana peserta menghadapi tekanan tugas yang monoton dan waktu yang terbatas?
Kecepatan dan akurasi kerja: Seberapa cepat dan akurat seseorang menyelesaikan tugas?
Stabilitas emosi: Apakah ada penurunan performa ketika berada dalam situasi menekan atau membosankan?
Data hasil tes kemudian akan divisualisasikan dalam bentuk grafik performa. Hasil inilah yang akan mencerminkan pola kerja peserta, seperti konsistensi, peningkatan atau penurunan performa, serta kemungkinan tanda-tanda kelelahan.
Baca Juga: 5 Contoh Soal Psikotes BPJS Kesehatan dan Kunci Jawaban
Mengetahui contoh soal tes Pauli sangat penting, terutama bagi yang sedang mempersiapkan diri untuk seleksi kerja, psikotes, atau masuk instansi tertentu. Dengan memahami bentuk dan pola soalnya sejak awal, bisa melatih diri agar lebih siap secara mental dan teknis saat menghadapi tes tersebut. (DNR)