
Sebanyak 438 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah resmi berbadan hukum hingga Juni 2025. Dari jumlah tersebut, empat koperasi akan di-launching secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada 19 Juli 2025.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menyampaikan bahwa empat koperasi tersebut sudah beroperasi penuh dan menjadi model percontohan.

“Mock-up-nya sudah 4, yang gerainya jalan semua. Yang lainnya masih berproses,” ujar Siwi saat meninjau gerai Kopdes Merah Putih di Sleman, Sabtu (12/7).
“Besok tanggal 19 kan mau di-launching sama Pak Presiden. Di daerah kita di satu tempat zoom, rencananya pimpinan daerah (berkumpul) di Sinduadi,” tambahnya.
Empat koperasi yang menjadi percontohan nasional terdiri dari Kopdes Merah Putih Tamanmartani, Sidomulyo, dan Sinduadi di Sleman serta Kopdes Merah Putih Srimulyo di Bantul.
Kopdes Merah Putih Kembangkan Enam Unit Usaha Prioritas
Kopdes Merah Putih tidak hanya menekankan aspek legalitas, tetapi juga diarahkan untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat. Untuk itu, Kopdes Merah Putih di DIY dikembangkan dengan enam unit usaha prioritas.
“Makanya ada enam gerai. Gerai pangan, ada storage gudang, ada klinik, ada apotek, ada simpan pinjam, dan mungkin kan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan,” jelas Siwi.

Ia menambahkan bahwa pengembangan Kopdes Merah Putih dilakukan secara bertahap berdasarkan potensi lokal di masing-masing wilayah.
“Kita awal sama-sama memetakan terhadap existing atau profil atau kekuatan dari masing-masing koperasi pasti akan berbeda-beda. Di situlah kita mapping, nanti kita intervensinya di dalam mendampingi supaya tepat,” lanjutnya.
Sleman Miliki 86 Kopdes Merah Putih, Tiga Jadi Mock-up Nasional
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, Tina Hastani, mengungkapkan bahwa terdapat 86 Kopdes Merah Putih yang terbentuk di Sleman. Dari jumlah tersebut, 83 koperasi merupakan unit baru, sementara tiga lainnya merupakan hasil transformasi dari koperasi yang sudah ada.

Ketiga koperasi yang menjadi percontohan nasional memiliki latar belakang pembentukan yang berbeda.
“Tamanmartani itu koperasi baru, kalau Sinduadi ini pengembangan, Sidomulyo itu juga transformasi dan pengembangan. Jadi dari Gapoktan (gabungan kelompok tani) menjadi Koperasi Sembada Pangan, kemudian menjadi Koperasi Merah Putih,” ungkap Tina.
Salah satu koperasi yang menunjukkan perkembangan signifikan adalah Kopdes Merah Putih Sinduadi. Sebelumnya hanya menjalankan unit simpan pinjam, kini koperasi ini telah membuka gerai sembako dan langsung mendapat respons pasar.
“Ini aja gerai sembako baru berdiri sudah dapet pesenan 200 paket sembako. Ya kan senilai Rp50 juta itu sudah luar biasa banget,” kata Tina.