
PENYAKIT jantung, yang umumnya dianggap sebagai masalah orang lanjut usia, sekarang semakin sering menyerang individu yang masih muda, terutama di usia 20-an.
Para pakar kesehatan jantung mengingatkan bahwa kebiasaan gaya hidup yang dimulai sejak masa remaja bisa menjadi faktor utama yang menyebabkan kerusakan sistem kardiovaskular lebih awal dari yang kita kira.
Dr. Teresa Lee, seorang ahli jantung anak dan asisten profesor pediatri di Columbia University Medical Center di New York, menunjukkan fakta yang memprihatinkan. "Penelitian menunjukkan bahwa aterosklerosis, akumulasi plak di arteri yang bisa memicu serangan jantung dan stroke, dapat mulai terjadi di masa kanak-kanak," jelasnya.
"Inilah yang menunjukkan bahwa pada usia remaja, kerusakan pada sistem kardiovaskular mereka mungkin sudah berlangsung, dan kebiasaan yang mulai terbentuk dapat mempengaruhi kondisi jantung mereka," tambahnya.
Fenomena ini mendorong para ahli untuk menyerukan perhatian lebih awal terhadap kesehatan jantung, terutama di kalangan remaja putri. "Kami ingin memberi dorongan kepada wanita muda untuk mulai peduli dengan jantung mereka jauh sebelum mencapai usia 40 tahun," ungkap Dr. Lee.
Berikut adalah empat faktor utama yang diungkap oleh dokter sebagai penyebab penyakit jantung di usia yang lebih muda:
1. Aterosklerosis Dimulai Sejak Dini
Seperti yang dinyatakan oleh Dr. Lee, proses penumpukan plak di arteri dapat dimulai sejak masa kanak-kanak. Jika kebiasaan buruk ini terus berlanjut sampai dewasa muda, kerusakan akan semakin parah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
2. Peningkatan Faktor Risiko Tradisional
Faktor risiko penyakit jantung seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes kini semakin banyak ditemukan pada remaja. Pola makan yang tidak sehat serta kurangnya aktivitas fisik turut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan ini.
"Gadis-gadis tidak hanya perlu lebih aktif secara fisik, tetapi juga harus mengonsumsi makanan yang lebih sehat," kata Dr. Judith Simms-Cendan, direktur divisi ginekologi remaja di Miller School of Medicine, University of Miami.
3. Dampak Stres dan Kurang Tidur
Percepatan kehidupan remaja dan dewasa muda sering kali diwarnai oleh stres yang tinggi serta kurang tidur. Kedua faktor ini terbukti berdampak negatif terhadap kesehatan jantung. Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, sedangkan kurang tidur mengganggu fungsi metabolisme tubuh.
4. Kurangnya Aktivitas Fisik dan Pola Makan Buruk
Gaya hidup modern yang cenderung tidak aktif serta konsumsi makanan olahan yang kaya gula dan lemak menjadi penyebab utama. Dr. Judith menekankan pentingnya peran orang tua dalam membentuk kebiasaan kesehatan ini.
"Ini semua tentang mengadakan pembicaraan saat makan, menyingkirkan ponsel dan berkata, 'Ayo kita jalan-jalan. ' Hal-hal sederhana ini dapat menjadi awal kebiasaan baik yang bertahan sepanjang hidup," ujarnya.
Para ahli percaya bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk mencegah dampak negatif di masa depan. "Kabar baiknya, kita memiliki kesempatan saat ini untuk menghindari dampak yang buruk di usia 40-an, 50-an, dan 60-an," tutup Dr. Lee. Dengan meningkatkan kesadaran dan melakukan perubahan gaya hidup dari sekarang, risiko penyakit jantung di usia muda dapat dikurangi. (Heart/Mayo Clinic/Z-2)