Liputan6.com, Jakarta Inter Milan punya banyak legenda, tetapi nama Javier Zanetti selalu menempati tempat khusus di hati para tifosi. Sosok yang dikenal dengan julukan El Tractor itu kini merayakan 30 tahun sejak debutnya bersama Nerazzurri.
Debut Zanetti terjadi pada 27 Agustus 1995 saat Inter menghadapi Venezia di laga pembuka Serie A. Siapa sangka, momen sederhana itu menjadi awal dari perjalanan luar biasa seorang pemain yang kelak menjadi simbol kesetiaan di San Siro.
Tiga dekade kemudian, kisah Zanetti tetap dikenang bukan hanya karena trofi, tetapi juga karena loyalitasnya. Ia adalah representasi nyata dari dedikasi seorang pemain kepada satu klub sepanjang kariernya.
Loyalitas yang Tak Tergantikan
Zanetti datang ke Inter pada 1995 setelah diboyong dari Banfield. Sejak saat itu, ia bertahan hingga pensiun pada 2014, menjadikannya sosok yang benar-benar setia kepada satu warna.
Selama hampir dua dekade, Zanetti bukan hanya sekadar bek kanan, melainkan juga jiwa yang menghidupi tim. Ia dikenal sebagai pemain dengan disiplin tinggi, kepemimpinan kuat, dan daya juang yang tak pernah padam.
Total, Zanetti tampil dalam 858 pertandingan resmi bersama Inter, sebuah rekor yang mencerminkan konsistensinya. Angka itu membuatnya masuk jajaran pemain dengan penampilan terbanyak di sejarah sepak bola Eropa.
Sang Kapten dalam Era Kejayaan
Puncak karier Zanetti hadir kala ia memimpin Inter meraih lima gelar Serie A beruntun antara 2005 hingga 2010. Di bawah komando Jose Mourinho, ia juga mengangkat treble winner bersejarah pada 2010.
Sebagai kapten, Zanetti menjadi sosok panutan baik di dalam maupun luar lapangan. Karakternya membuatnya dihormati bukan hanya oleh fans, tetapi juga oleh lawan.
Kini, meski sudah lama gantung sepatu, Zanetti tetap menulis sejarah baru sebagai wakil presiden klub. Kehadirannya memastikan semangat loyalitas dan kepemimpinan tetap hidup di tubuh Inter Milan.
Sumber: Sempre Inter