Rektor Unisba Prof Harits Numan memberikan keterangan pers terkait awal mula aparat kepolisian melakukan penembakan gas air mata ke kawasan kampus saat Senin (1/9/2025) malam hingga dini hari, Selasa (2/9/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 12 orang yang berada di dalam kampus Universitas Pasundan di Jalan Tamansari, Kota Bandung mengalami pingsan akibat tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian, Senin (1/9/2025) malam hingga Selasa (2/9/2025) dini hari. Mereka mendapatkan perawatan hingga akhirnya dapat pulang ke rumah masing-masing.
Kepala keamanan kampus Unpas Rosid mengatakan sebanyak 12 orang yang berada di kampus Unpas pingsan akibat tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian. Mereka langsung mendapatkan perawatan medis. "12 orang pingsan karena gas air mata," ucap dia ditemui di Kampus Unpas, Selasa (2/9/2025).
Ia menuturkan, aparat kepolisian melakukan sweeping massa yang banyak berkumpul di Jalan Tamansari. Massa yang berada di Jalan Tamansari terdesak hingga masuk ke kampus Unpas.
Rosid mengaku tidak melihat dan membantah jika ada mahasiswa yang mulai memprovokasi aparat kepolisian dengan melemparkan bom molotov dari arah kampus.
kampus Unpas menjadi titik evakuasi dan medis bagi massa aksi yang mengalami kelelahan atau pingsan saat demonstrasi di Gedung DPRD Jabar yang berlangsung Jumat (29/8/2025) hingga Senin (1/9/2025) dini hari.
Ia menuturkan, massa aksi yang masuk ke kampus Unpas pada Senin (1/9/2025) malam hingga dini hari tidak hanya yang menjadi korban. Akan tetapi, seluruh peserta aksi masuk ke dalam kampus karena dipukul mundur oleh aparat kepolisian.