11 Mahasiswa Diperiksa Buntut Diksar Maut Mahepel Unila, 3 Orang Tidak Hadir

Lampung Geh, Bandar Lampung - Polisi memeriksaan 8 mahasiswa yang menjadi panitia penyelenggara Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel) Universitas Lampung (Unila), Selasa (10/6). Kuasa Hukum Mahepel, Candra Bangkit mengatakan jumlah panitia yang dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan sebanyak 11 orang. Namun, 3 diantaranya belum bisa hadir. "Hari ini kami menjadi klarifikasi terkait laporan dari ibunda almarhum ada 8 dari total 11 yang dipanggil, 3 orang belum bisa hadir hari ini," katanya. Candra menambahkan dalam pemeriksaan tersebut, pihaknya membawa sejumlah dokumen yang berkaitan dengan Diksar Mahepel. "Yang pasti kami punya itikad baik dan menerangkan perkara yang telah beredar. Kami membawa data dan dokumen yang memang kami keluarkan, dan ini permintaan pemanggilan. Untuk dokumen seperti perjalanan, perizinan dan buku besar dan sejarah mahepel, dan rekam medis dari saudara Faris," ucapnya. Menurut Candra, 8 orang panitia penyelenggara yang menghadiri pemeriksaan tersebut merupakan pengurus Mahepel yang hadir saat Diksar. "Ini 8 orang dari pengurus Mahepel semua panitia penyelenggara dan hadir saat Diksar. 3 orang memang tercatat sebagai panitia tidak hadir saat Diksar, namun saat ini tidak hadir karena ketiganya saat ini sedang sakit," ujarnya. Sebelumnya diberitakan, Universitas Lampung (Unila) diguncang duka mendalam setelah meninggalnya Pratama Wijaya Kusuma, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Kematian Pratama, yang terjadi pada 28 April 2025, diduga disebabkan oleh kekerasan brutal selama Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel) FEB Unila. (Yul)