Karyawan memproses daging sapi di sepanjang jalur produksi di sebuah pabrik pengolahan daging di Moron, Buenos Aires, Argentina, 16 Mei 2025.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Warga Argentina kembali mengonsumsi daging sapi, karena pemulihan ekonomi memungkinkan mereka merogoh kocek lebih dalam untuk membeli steak.
Laporan dari bursa Rosario pada Jumat (8/8/2025) menyebutkan pasar daging sapi domestik mencatat kenaikan karena upah melonjak melampaui inflasi. Rata-rata gaji pekerja terdaftar melonjak 62,5 persen dalam setahun hingga Mei 2025.
Inflasi konsumen terkendali di angka 39 persen, meskipun harga daging sapi naik tajam, yaitu 59 persen, selama 12 bulan terakhir.
Meskipun masih menjadi beban, tingkat inflasi menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan kenaikan harga tahunan tiga digit di masa lalu.
Kebijakan penghematan Presiden Libertarian Javier Milei telah membantu mendinginkan inflasi. Lonjakan daya beli tersebut berdampak langsung pada konsumsi, menurut bursa tersebut.
Konsumen di negara Amerika Selatan tersebut beralih dari rata-rata mengonsumsi 47,6 kg daging sapi dalam enam bulan pertama tahun lalu menjadi 50,2 kg pada periode yang sama di tahun 2025.
"Seiring inflasi mulai mereda dan memungkinkan kantong konsumen mengendur, meskipun perlahan ... konsumsi daging sapi cenderung kembali ke posisi preferensi yang sebelumnya ditempati dalam keranjang belanja konsumen lokal," kata studi tersebut.
Peningkatan konsumsi daging sapi domestik sepanjang tahun ini menyerap kelebihan pasokan, karena ekspor turun 19 persen berdasarkan volume, yang dipengaruhi oleh nilai tukar yang fluktuatif, kata laporan tersebut.
"Pertanyaannya ke depan adalah berapa lama konsumen (lokal) akan bersedia menerima peningkatan pasokan tanpa penyesuaian harga," kata bursa tersebut.
Negara ini terkenal dengan budaya makan daging sapinya, dengan restoran steak dan barbekyu asado menjadi pilihan bersantap yang sering dikunjungi. Warga Argentina telah berhemat tahun lalu akibat inflasi tinggi, resesi, serta meningkatnya kemiskinan dan pengangguran, dan beralih dari daging sapi ke daging yang lebih murah.