
Indeks Saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu (12/6). Hal ini disebabkan oleh investor yang khawatir dengan ketegangan di Timur Tengah.
Sementara itu laporan inflasi yang menurun meredakan kekhawatiran seputar tekanan harga akibat tarif, investor menunggu rincian lebih lanjut tentang pembicaraan dagang China dengan Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Reuters, Kamis (12/6) Industri Dow Jones (.DJI) melemah dengan turun 1,10 poin menjadi 42,865,77, S&P 500 (.SPX) turun 0,27 persen menjadi 6.022,24 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 0,50 persen menjadi 19.615,88.
Wall Street berhenti naik secara moderat setelah salah satu sumber mengatakan AS sedang mempersiapkan evakuasi sebagian kedutaannya di Irak karena meningkatnya risiko keamanan di kawasan tersebut.
Seorang pejabat senior Iran mengatakan sebelumnya Irak akan menyerang pangkalan AS di kawasan tersebut jika negosiasi nuklir gagal dan konflik muncul dengan AS.
Di sisi lain, data menunjukkan harga konsumen hanya naik sedikit pada bulan Mei, sementara para ekonom memperkirakan inflasi akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang karena tarif impor pemerintahan Trump.
Secara tahunan, inflasi utama berada pada angka 2,4 persen atau lebih rendah dari kenaikan 2,5 persen yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
"Masih ada kekhawatiran tentang tarif Trump yang bersifat inflasioner, tetapi laporan ini lebih baik dari yang diharapkan dan memicu harapan bahwa Federal Reserve akan dapat turun tangan dengan pemangkasan suku bunga di akhir tahun ini," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth.
Investor memperkirakan peluang 70 persen bahwa Federal Reserve atau The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan September.
Terkait negosiasi AS-China, menurut seorang pejabat Gedung Putih, perjanjian dengan China memungkinkan AS mengenakan tarif sebesar 55 persen atas barang-barang impor China, termasuk tarif timbal balik dasar sebesar 10 persen, tarif sebesar 20 persen untuk perdagangan fentanil, dan tarif sebesar 25 persen dari tarif yang sudah ada sebelumnya.
Sementara China akan mengenakan tarif sebesar 10 persen atas impor AS. Jumlah saham yang turun lebih banyak daripada yang naik dalam indeks S&P 500 (.AD.SPX), dengan rasio 1,9 banding satu. S&P 500 membukukan 11 titik tertinggi baru dan 2 titik terendah baru; Nasdaq mencatat 80 titik tertinggi baru dan 43 titik terendah baru.
Saham Amazon (AMZN.O) turun 2 persen dan Nvidia (NVDA.O) turun 0,8 persen, keduanya membebani S&P 500.
Saham platform pengembangan perangkat lunak GitLab (GTLB.O) turun hampir 11 persen setelah hasil kuartalannya mengecewakan investor. Selain itu saham perusahaan video game GameStop (GME.N) juga turun 5,3 persen setelah melaporkan penurunan pendapatan kuartal pertama.
Saham Tesla (TSLA.O) naik tipis 0,1 persen setelah CEO Elon Musk mengatakan Ia menyesali beberapa unggahan negatif di media sosial yang Ia buat minggu lalu tentang Trump.
Volume di bursa AS relatif besar, dengan 18,9 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 17,8 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.