
HiPontianak - Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat miliki sekitar 24 ribu ton uranium yang merupakan bahan baku nuklir. Temuan ini menjadikan Kalbar masuk dalam kandidat lokasi yang akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) selain Bangka Belitung.
"Ditemukannya uranium di Melawi ini, dalam pembahasan Pemerintah Pusat, Kalimantan Barat masuk dalam kandidat lokasi PLTN selain Provinsi Babel," ungkap Sekretaris Daerah Kalbar, Harisson kepada HiPontianak melalui pesan WhatsApp pada Kamis, 19 Juni 2025.
Temuan uranium di Melawi tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 314.K/TL/01/MEM.L/2024 tentang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). Beleid itu mengubah RUKN 2019-2038 yang sebelumnya berlaku melalui Kepmen ESDM Nomor 143 K/20/MEM/2019.
Dalam RUKN terbaru, potensi sumber daya logam radioaktif di Indonesia berupa thorium dan uranium terungkap berdasarkan Laporan Teknis Ringkas yang diterbitkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Potensi tersebut tersebar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sekitar 2.840 ton uranium U308 dan sekitar 4.729 ton thorium. Sementara potensi sumber daya di Provinsi Kalimantan Barat sekitar 2.394 ton uranium U308.
Namun, pembangunan dan pengoperasian PLTN harus memenuhi persyaratan keselamatan (safety), keamanan (security), dan garda aman (safeguards) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
"Pemilihan lokasi pembangunan PLTN di suatu wilayah dilakukan dengan pertimbangan antara lain lokasi yang aman dari ancaman bencana geologi, daerah tidak padat penduduk, dan daerah bukan lumbung pangan," dikutip dari RUKN terbaru yang dilansir dari Kumparan pada Sabtu, 21 Desember 2024 yang lalu.