REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN – Universitas Islam Darul ’Ulum Lamongan (Unisda) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menggelar acara Gelar Karya Produk Inovasi sekaligus penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025.
Mengusung tema “KKN Unisda Berdampak, Membangun Desa Mandiri”, kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 14 Agustus 2025 di Halaman Gedung Rektorat Unisda mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Acara ini menjadi puncak rangkaian kegiatan KKN 2025, di mana sebanyak 76 produk inovasi hasil karya mahasiswa dipamerkan.
Produk-produk ini lahir dari kolaborasi mahasiswa dengan masyarakat desa, meliputi teknologi tepat guna, pengolahan potensi lokal, pengembangan digitalisasi usaha, hingga produk kreatif yang mendorong kemandirian ekonomi.
Beberapa inovasi yang mencuri perhatian di antaranya aplikasi e-commerce desa untuk memasarkan produk umkm secara daring, produk olahan buah sawo seperti selai, keripik, dan minuman segar yang diangkat dari potensi lokal Desa drajat, alat penyemprot drone spraying untuk pertanian efisien, mesin pengolah limbah organik menjadi pupuk cair, dan sambal ikan asap khas Desa centini.
Selain juga ada keripik daun kelor kaya nutrisi, minuman herbal empon-empon untuk daya tahan tubuh, serta kemasan ramah lingkungan berbahan limbah daun. ada pula karya kreatif seperti tas anyaman serat pandan dan kerajinan hiasan dinding dari limbah kayu yang mengangkat nilai estetika sekaligus keberlanjutan lingkungan.
Dalam sambutannya, Rektor Unisda Dr Muhammad Hafidh Nashrullah memberikan apresiasi kepada seluruh mahasiswa peserta KKN, baik yang berasal dari desa-desa mitra maupun dari KKN Luar Negeri di Thailand.
Ia mengingatkan bahwa sejak KKN Internasional Unisda pertama kali digelar pada 2019, program ini terus berkembang hingga menginovasi beberapa kampus terdekat untuk melakukan hal yang sama.
“Hal ini membuktikan bahwa Unisda mampu menjadi kampus yang berinovasi, membuka ruang kolaborasi lintas daerah dan lintas negara,” kata dia kepada media, Kamis (14/8/2025).
Apresiasi juga datang dari para kepala desa yang mengakui manfaat langsung dari program KKN. Mereka menilai, karya mahasiswa Unisda tidak sekadar ide, melainkan telah memberikan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat, baik di bidang ekonomi, pendidikan, teknologi, maupun pelestarian lingkungan.
Rektor menambahkan, selama beberapa hari terakhir para dosen Unisda telah melaksanakan Assessment Lapangan (AL) untuk sejumlah program studi, yang seluruhnya mendapat apresiasi positif dari para asesor dari berbagai wilayah.
Pencapaian ini menjadi tolok ukur bahwa Unisda berpotensi meraih predikat unggul pada tahun-tahun mendatang.
“Inovasi yang kita hadirkan melalui gelar karya ini, ditambah capaian positif dari proses AL, adalah fondasi kuat bagi masa depan Unisda dan desa-desa mitra yang lebih mandiri. Semoga pada wisuda tahun berikutnya Unisda resmi menyandang predikat kampus unggul pertama di Lamongan,” ujarnya.
Program Koperasi Merah Putih juga menjadi mitra strategis dalam mendukung keberlanjutan produk inovasi mahasiswa, sehingga karya-karya tersebut tidak berhenti pada prototipe, tetapi dapat dipasarkan dan memberi manfaat ekonomi secara luas.
Dengan semangat Berdaya Saing Kuat, Mandiri, Berbudaya, Islami, dan Bertaraf Internasional, Unisda terus memperkuat sinergi antara dunia akademik, masyarakat, dan dunia usaha untuk menciptakan keberlanjutan pembangunan desa melalui Kampus Berdampak dan Koperasi Merah Putih.