Oleh: Bayu Adji P
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana memangkas sejumlah trotoar di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Langkah yang diklaim untuk mengatasi kemacetan parah akibat pengerjaan galian itu memicu protes pejalan kaki.
Salah seorang warga, Muhammad Mefaldi Pratama (15 tahun), tidak sepakat dengan rencana Pemprov untuk memangkas trotoar di Jalan TB Simatupang, terutama yang melintas di depan Cibis Park. Pasalnya, menurut dia trotoar di kawasan itu sangat berguna bagi para pejalan kaki.
"Sebagai pengguna jalan, saya nggak setuju kalau trotoar dipotong, karena untuk pengguna jalan, pasti itu ngerugiin. Jadi pasti orang atau penduduk setempat nggak akan setuju," kata dia saat ditemui Republika di depan Cibis Park, Ahad (24/8/2025) sore.
Sore itu, Mefaldi dan sejumlah kawannya sedang berlari melintasi trotoar di depan Cibis Park, Jalan TB Simatupang. Tak hanya mereka, banyak warga lain juga menggunakan trotoar itu untuk berlari dan berjalan kaki.
Menurut dia, banyak warga yang memanfaatkan trotoar itu untuk berolahraga setiap akhir pekan. Tak hanya itu, di hari biasa, trotoar itu juga kerap digunakan masyarakat untuk berjalan kaki.
“Rutinitas tiap minggu lari di sini. Banyak juga yang lari," ujar remaja yang tinggal di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, itu.
Ia menilai, langkah memangkas trotoar sama saja dengan menghilangkan hak pejalan kaki. "Pasti nggak akan setuju. Itu sama aja hilangin akses pejalan kaki," kata Mefaldi.
Salah seorang pejalan kaki lainnya juga menolak tegas rencana Pemprov Jakarta untuk memangkas trotoar. Menurut orang itu, hal tersebut sama dengan mengorbankan para pejalan kaki. "Nggak bisa begitu dong," kata laki-laki yang tidak mau disebut namanya itu.
Berdasarkan pantauan Republika, tepat di depan Cibis Park tengah dilakukan proyek penggalian yang dilaksanakan sejak Juli 2025. Pekerjaan proyek itu ditutupi dengan bedeng berupa seng yang memakan satu dari dua lajur yang ada di Jalan TB Simatupang arah Fatmawati. Keberadaan bedeng tersebut menjadi biang kemacetan horor di kawasan itu setiap harinya.
Sementara itu, kondisi trotoar yang berada di depan Cibis Park hanya bisa dilintasi oleh satu pejalan kaki dari satu arah. Artinya, ketika trotoar itu dipangkas, tidak ada lagi tempat bagi pejalan kaki untuk melintas.