REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Shalat Jumat di Masjid Pusaka Baiturahmah Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu baru saja selesai ditunaikan, Jumat (5/9/2025). Puluhan warga, kebanyakan ibu-ibu, yang sedari awal menunggu di halaman masjid, langsung berlarian menuju sebuah sumur yang ada di samping masjid.
Di tengah lantunan dzikir jamaah Shalat Jumat, mereka berebut mengambil air dalam sumur dengan menggunakan ember timba. Air itu langsung mereka guyurkan ke seluruh badan.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak bahkan batita (bawah tiga tahun) juga turut dimandikan oleh orang tua mereka dengan menggunakan air sumur tersebut. Kebiasaan itu dikenal dengan istilah mandi grujug yang artinya membersihkan diri. Selain ibu-ibu, ada juga sejumlah lelaki yang turut serta berebut untuk mengambil air dari dalam sumur itu.
Banyak pula warga yang sengaja membawa berbagai wadah, seperti ember dan galon, untuk diisi dengan air tersebut dan membawanya pulang ke rumah. Mereka percaya, air dari sumur yang disebut dengan nama ‘sumur penganten’ itu mengandung berbagai manfaat.
Pengurus DKM Masjid Pusaka Baiturahmah, Fuad Khamus menjelaskan, kebiasaan warga untuk mandi di sumur itu biasa berlangsung setiap Jumat, terutama Jumat Kliwon dan saat hari besar Islam. “Hari ini lebih ramai karena bersamaan dengan Maulid. Jadi orang yang mandi itu datang dari mana-mana,” katanya.
Fuad mengatakan, air sumur penganten itu sebenarnya tidak dikeramatkan secara khusus. Namun, keberadaannya sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan tidak pernah kering meski di musim kemarau.
Apalagi, Masjid Baiturrahmah merupakan masjid yang berkaitan dengan sejarah Kabupaten Indramayu. Dalam buku Direktori Masjid Bersejarah dan Ternama di Kabupaten Indramayu 2005, disebutkan bahwa masjid tersebut didirikan sekitar tahun 1510 M atau 931 H.
Menurut Fuad, orang tua dahulu memberikan nasehat agar siapapun yang ingin mendapat berkah dari air sumur itu, maka harus ikut shalat di masjid terlebih dulu. Jika tidak, maka keberkahan yang diharapkan tidak bisa terwujud.
Fuad menilai, keberkahan yang diperoleh itu sebenarnya merupakan hasil doa yang dikabulkan saat shalat di masjid. Sedangkan mandi di sumur itu merupakan sebuah ikhtiar.