
TIM Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memantau pergerakan harga berbagai komoditas pangan, terutama beras. Langkah itu dilakukan untuk upaya pengambilan kebijakan pengendalian seandainya di lapangan kondisi harga tak terkendali.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sukabumi, Dani Tarsoni, menyatakan instansinya merupakan salah satu elemen yang masuk ke dalam TPID. Sejak Senin (25/8), TPID sudah bergerak memantau perkembangan harga pangan, terutama beras, di pasaran.
"Kemarin (Senin), kami di TPID memantau perkembangan harga dan pasokan di Pasar Cibadak. Ini merupakan tindak lanjut instruksi dari pusat," ungkapnya, Selasa (26/8).
Hasil pantauan di Pasar Cibadak, kata dia, harga beras relatif masih cukup stabil. Harganya berada di kisaran Rp14 ribu per kilogram untuk beras jenis medium.
"Kalau di Kabupaten Sukabumi, harga beras masih bisa dikatakan cukup normal," terang Dani.
Dengan kata lain, sebut dia, harga beras medium saat ini tak mengalami penaikan signifikan. Namun, di lapangan harga beras medium pergerakannya masih fluktuatif.
"Hari ini (Selasa), TPID sedang memantau ke Pasar Semimodern Palabuhanratu. Kami masih menunggu hasilnya karena pemantauan masih berjalan," ungkapnya.
Saat ini pemerintah terus memantau perkembangan harga dan pasokan beras. Terutama beras jenis medium yang di beberapa daerah harganya naik cukup signifikan.
"Beras merupakan salah satu instrumen yang mempengaruhi laju inflasi. Makanya, pemerintah juga sedang konsen mengendalikan harga beras karena di beberapa daerah naik cukup signifikan," kata Dani.
Dia memastikan, stok dan pasokan beras relatif masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Hasil monitoring di lapangan tidak terjadi kelangkaan hingga memicu gejolak di masyarakat.
"Insya Allah, stok dan pasokan beras aman. Hanya memang harga yang masih berfluktuasi. Apalagi nanti ada HET (harga eceran tertinggi) beras medium di pasaran," pungkasnya.