
TNI turut membantu menyiapkan proses evakuasi WNI yang berada di Iran dan Israel. Kesiapan evakuasi ini dilakukan terkait eskalasi yang terus meningkat di antara kedua negara itu.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan, TNI sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan sejumlah lembaga terkait untuk mematangkan proses evakuasi. Sejumlah WNI sudah menyatakan kesiapan untuk dievakuasi keluar dari Iran dan Israel.
"Jadi yang di Teheran [Iran] itu ada 115 warga negara kita yang sudah bersedia untuk dievakuasi. Yang dari Israel ada 11 orang yang sudah siap untuk dievakuasi. Itu data terakhir rapat dengan kementerian dan lembaga kemarin," kata Kristomei di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (20/6).

Kristomei mengatakan jajaran TNI berada dalam posisi stand by menunggu arahan dari Kemlu dalam konteks proses evakuasi WNI ini. Karena itu, dia belum bisa mengungkapkan lebih detail soal proses evakuasi ini.
"Yang jelas sesuai dengan pernyataan kemenlu bahwa evakuasi hanya bisa dilakukan lewat darat. Tentang rutenya nanti akan ditentukan oleh Kemenlu sendiri. Kita tunggu saja," tambah dia.

Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, ada 578 WNI di kedua negara, terdiri dari 386 orang di Iran dan 192 orang di Israel.
Sebagian besar dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa yang tinggal di wilayah-wilayah yang saat ini masuk dalam kategori rawan.
Ini merupakan bagian dari implementasi tugas yang diatur dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yang baru disahkan.