
KAPOLRES Brebes, Polda Jawa Tengah, AKBP Lilik Ardhiansyah, menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat. Hal tersebut disampaikan Kapolres dalam Apel Bersama TNI, Polri, ASN, dan Ormas di Kantor Pemerintahan Terpadu Kabupaten (KPT) Brebes, Sabtu (6/9/2025). Kapolres Lilik secara khusus mengajak seluruh pihak untuk meninggalkan kebiasaan menyebarkan berita yang berisi kebencian dan perpecahan.
"Mari kita tinggalkan berita-berita yang mengajak kepada kebencian terhadap kelompok tertentu," ujar Lilik.
Lilik menegaskan bahwa perpecahan adalah tujuan dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang ingin melihat masyarakat tidak bersatu dan mudah diadu domba. Menurutnya, jika masyarakat terpecah belah, pembangunan daerah akan terhambat.
"Ini harapan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Inginnya kita tidak bersatu, mudah diadu domba sehingga pembangunan tidak berjalan," jelas Lilik.
Oleh karena itu, Lilik mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membersihkan hati dan kembali introspeksi diri. "Mari kita bersihkan hati, mari kita tinggalkan sesuatu yang saling membenci dan saling menghujat. Kembali lagi introspeksi pada diri masing-masing," ajak Lilik.
Ia berharap, dengan semangat persatuan, semua pihak dapat bekerja sama dalam membangun Brebes agar lebih maju. "Kasihan masyarakat Brebes, mereka adalah penerus pembangunan bangsa. Kalau kita semua sudah saling membenci, kalau kita semua sudah tidak berkomunikasi, yang ada hanya berkelahi dan mudah diadu domba," tegasnya.
Salah satu momen penting dalam apel ini adalah pembacaan ikrar bersama. Ikrar tersebut mengandung empat poin utama, di antaranya komitmen untuk menjaga keutuhan NKRI, menciptakan lingkungan yang aman dan damai, menolak segala bentuk anarkisme dan provokasi, serta siap menjadi garda terdepan dalam menjaga kondusifitas wilayah. Ikrar ini dilafalkan secara serentak oleh seluruh peserta apel, menandai komitmen bersama untuk menjaga persatuan.
Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, menuturkan Brebes adalah rumah yang harus dijaga bersama dari segala bentuk ancaman, terutama yang berpotensi memecah belah persatuan.
"Brebes adalah rumah kita, dan itu harga mati. Kondisi politik saat ini memang sedang hangat, tapi kita tidak akan membiarkan Brebes menjadi ajang pertarungan elite. Jangan biarkan telinga dan hati kita terpancing oleh provokasi," ujar Paramitha.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap potensi pelajar yang ditarik ke dalam pusaran politik dan meminta semua pihak mengambil langkah tegas untuk melindungi masa depan generasi muda.
Senada dengan Bupati, Dandim 0713/Brebes Letkol Inf. Sapto Broto meminta seluruh perwakilan ormas yang hadir untuk menjadi duta-duta wilayah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama anak sekolah.
"Rekan-rekan semua hadir di sini karena menjadi duta wilayah Kabupaten Brebes untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan anak-anak sekolah supaya tidak terprovokasi oleh narasi-narasi yang mengadu domba," ujar Sapto.
Apel diakhiri dengan doa bersama memohon agar Brebes senantiasa aman, damai, dan sejahtera. (H-1)