Terjebak Delay Penerbangan di Bandara Bali karena Aspal, RK Protes

Calon Gubernur Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil menyapa wartawan saat menggelar konferensi pers di DPD Golkar Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Peristiwa tak mengenakkan dialami oleh eks Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil atau RK di Bali. RK menjadi salah satu penumpang yang ikut terjebak delay hingga penerbangannya ditunda imbas adanya proyek pengaspalan landasan pacu (runway) bandara.

Dalam video yang viral dan beredar di media sosial, RK terlihat bersama penumpang lainnya yang akan bertolak dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar (DPS) menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK), dengan maskapai Super Air Jet.

Diketahui, penerbangan DPS-CGK yang ditumpangi RK dijadwalkan berangkat pada Jumat (11/7) pukul 21.30 WITA. Namun, penerbangan itu mengalami dua kali penundaan hingga sekitar pukul 01.30 WITA. Bahkan, penerbangan dibatalkan dan penumpang diberangkatkan pada keesokan harinya pukul 08.00 WITA.

"Pesawat Super Air Jet IU 745 jadwal 21.30 WITA [rute] DPS-CGK. ⁠Tiba-tiba diundur ke jam 23.45 WITA. Diundur lagi ke jam 01.30 WITA. Tiba-tiba diumumkan pesawat dibatalkan, akan berangkat jam 08.00 WITA esok harinya. Total delay 10 jam," ujar penjelasan RK yang diperoleh dari penasihat hukumnya, Muslim Jaya Butarbutar, Sabtu (12/7).

Kuasa hukum Ridwan Kamil, Muslim Butarbutar di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

RK pun terlihat memprotes ke pihak maskapai hingga pihak bandara. Namun, pihak bandara berdalih bahwa penerbangannya ditunda karena ada pengaspalan jalan.

"Alasan gagal berangkat karena jam 02.00-07.00 WITA pihak bandara [beralasan] ada pengaspalan jalan. Padahal, pesawat ada dan siap berangkat," tuturnya.

RK menyayangkan sikap pihak bandara yang memilih memprioritaskan proyek pengaspalan jalan alih-alih memperhatikan kepentingan setiap penumpangnya.

"Penumpang protes, kenapa ngaspal jalan enggak ditunda aja sejam, demi ratusan penumpang bisa terbang. Karena pesawat sudah siap. Ada yang gagal ujian, gagal transit, gagal meeting, dan lain-lain," ucap RK.

Ilustrasi pesawat yang hendak lepas landas. Foto: Shutterstock

Bahkan, kata dia, para penumpang tidak diberi kesempatan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dari pimpinan bandara dan pilot yang bertugas.

"Saya tiba-tiba diminta para penumpang untuk membantu melobi pihak pimpinan bandara. Tapi, manager bandara tidak mau memberi kami bicara ke pimpinannya. Itu inti protes kemarin," ungkapnya.

"Dan pihak teknis bandara tidak memberi akses penumpang untuk bicara ke pimpinan bandara dan pilot pesawat yang stand by," imbuh dia.

Akhirnya, RK mengungkapkan bahwa penerbangan tersebut baru diberangkatkan pada Sabtu (12/7) pukul 08.00 WITA. Akan tetapi, lanjutnya, pramugari tidak menyampaikan permohonan maaf atas penundaan hingga lebih dari 10 jam tersebut.

"Jadi terbang [pukul 08.00 WITA], dan menyebalkannya, di pesawat pramugari dan kapten tidak sedikitpun mengucapkan kata maaf ke penumpang yang delay 10 jam," pungkasnya.

Terkait peristiwa ini, belum ada tanggapan atau pernyataan resmi dari pihak maskapai Super Air Jet maupun pihak bandara.

Penjelasan Pihak Maskapai

Terkait peristiwa ini, Super Air Jet pun buka suara. Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan imbas penundaan yang dialami penumpang rute DPS-CGK tersebut.

"Super Air Jet menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan pengguna layanan penerbangan IU-745 dari Bali menuju Jakarta yang dijadwalkan pada 11 Juli 2025 dengan 172 pelanggan," kata Ari dalam keterangannya, Sabtu (12/7).

Ari menyebut, penundaan penerbangan tersebut lantaran adanya penyesuaian rotasi pesawat dari rute sebelumnya.

"Penerbangan tersebut mengalami penjadwalan ulang karena adanya penyesuaian rotasi pesawat dari rute-rute sebelumnya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan operasional penerbangan berjalan secara aman dan nyaman sesuai standar yang berlaku," tuturnya.

"Keputusan ini merupakan upaya terbaik yang dapat ditempuh dalam kondisi tersebut," ungkap dia.

Ia mengungkapkan bahwa penerbangan rute DPS-CGK tersebut telah diberangkatkan pada 12 Juli 2025 pukul 08.05 WITA menggunakan pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-STZ.

"Sebagai bentuk tanggung jawab dan layanan kami kepada seluruh pelanggan, Super Air Jet telah memberikan kompensasi sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain makanan dan minuman, akomodasi hotel, serta kompensasi tunai sesuai regulasi," terangnya.

Lebih lanjut, Ari menekankan bahwa pihaknya menghargai kesabaran dan pengertian dari para penumpang meski peristiwa tersebut menimbulkan ketidaknyamanan.

"Super Air Jet terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan dan memastikan pengalaman terbang aman dan nyaman di setiap perjalanan," pungkas dia.