
TEKNOLOGI operasi tulang belakang kini memasuki babak baru di Indonesia. Sigma Brain and Spine Center menghadirkan langsung dua pionir Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS) dari Korea Selatan untuk melatih dokter bedah saraf dan ortopedi tanah air. Dengan sayatan hanya seukuran ujung pensil dan pemulihan pasien yang bisa hitungan hari, teknik minimal invasif ini digadang-gadang bakal mengubah wajah layanan bedah tulang belakang di Indonesia.
Fokus pelatihan ini adalah memperkenalkan teknologi Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS). Metode operasi tulang belakang minimal invasif yang memungkinkan sayatan lebih kecil, rasa nyeri pascaoperasi berkurang, dan pemulihan pasien lebih cepat.
“Operasi dengan teknik endoskopi biportal lebih efektif, masa pemulihannya singkat, dan pasien bisa cepat pulang. Kami ingin menghilangkan stigma lama bahwa operasi tulang belakang selalu berisiko kelumpuhan,” jelas dr. Dimas Rahman, Sp.BS, salah satu pengajar nasional.
BESS merupakan evolusi terbaru dari teknologi endoskopi tulang belakang di Indonesia. Teknik endoskopi mulai dikenal di tanah air pada 2010-an melalui Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy (PELD), berkembang menjadi Percutaneous Stenoscopic Lumbar Decompression (PSLD) pada 2016–2017, dan kini memasuki era Biportal Endoscopic sejak 2020–2021. Dr. Daejung Choi menjadi salah satu pionir teknik ini di dunia.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan bimbingan langsung dari tim instruktur nasional yang terdiri dari Dr. dr. Wawan Mulyawan, Sp.BS (K), Subspes. N-TB, FINSS, FINPS, AAK; dr. Danu Rolian, Sp.BS, FINSS, FINPS; dr. Dimas Rahman, Sp.BS, MARS, FTB, FINSS; serta dr. Deni Nasution, Sp.BS (K) Spine. Sesi hands-on memungkinkan para dokter berlatih teknik operasi dengan supervisi intensif, sekaligus bertukar pengalaman dengan pakar internasional.
Kehadiran ahli dari Korea Selatan tidak hanya memperkaya perspektif global, tetapi juga mendorong pertukaran pengetahuan dan kerja sama lintas negara. Langkah ini diharapkan mempercepat penguasaan teknologi BESS di Indonesia, sehingga pasien bisa mendapatkan layanan bedah tulang belakang yang lebih aman, efektif, dan modern. (Z-2)