Tarif Trump 32 Persen Berpotensi Guncang Industri RI, Turunkan Ekspor Rp 105,9 T

1 month ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Galih Pradipta/ANTARA FOTO dan Mandel Ngan/AFPKolase foto Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO dan Mandel Ngan/AFP

Pengenaan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpotensi mengguncang industri Indonesia, yang akan berujung salah satunya kepada penurunan nilai ekspor.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, mengatakan selain tarif Trump sebesar 32 persen, Indonesia juga terancam tarif yang akan dikenakan terhadap anggota BRICS sebesar 10 persen.

Hasil studi CELIOS memperkirakan dampak pengenaan tarif 32 persen akan menimbulkan kehilangan serapan kerja hingga 1,2 juta orang karena imbas ke sektor padat karya seperti pakaian jadi, alas kaki beserta produk ekspor lain yang signifikan.

Selain itu, estimasi penurunan nilai ekspor Indonesia sebesar Rp 105,98 triliun dan pendapatan masyarakat terkoreksi Rp 143,87 triliun. Dengan berlakunya tarif resiprokal per 1 Agustus maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menyentuh di level 4,7-4,8 persen (year on year/yoy).

"Jadi ini cukup signifikan dampaknya terhadap ekonomi Indonesia, karena beberapa sektor padat karya masih bergantung pada Amerika Serikat. Alas kaki, pakaian jadi, dominan ke Amerika," ungkap Bhima saat dihubungi kumparan, Jumat (11/7).

Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, di Hotel Mercure Sabang, Kamis (25/1/2023).  Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparanDirektur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, di Hotel Mercure Sabang, Kamis (25/1/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

Bhima menjelaskan, untuk mengurangi dampak tersebut, Indonesia sudah harus mencari pasar baru selain AS, salah satunya negara ASEAN, Asia Selatan, BRICS, atau Timur Tengah, hingga Amerika Latin.

"Mau enggak mau memang harus terus melakukan perluasan pasar ekspor, dan selanjutnya yang perlu disiapkan efek terhadap PHK selama masa transisi diversifikasi ekspor itu, PHK massalnya itu harus di-manage di industri padat karya," jelasnya.

Untuk meminimalisasi dampaknya kepada PHK di industri padat karya ini, Bhima menilai pemerintah perlu menggelontorkan insentif dan bantuan khususnya untuk industri manufaktur.

Menurutnya, selama ini paket stimulus ekonomi masih terlalu kecil dan terbatas seperti bantuan subsidi upah dan insentif PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) hanya untuk beberapa sektor saja.

"Jadi yang harus dilakukan oleh pemerintah itu memberikan paket kebijakan yang lengkap, termasuk untuk memberikan diskon tarif listrik pada sektor industri padat karya, misalnya sampai 40 persen selama 1 tahun. Kemudian juga proteksi terhadap produk-produk impor," tutur Bhima.

Selain bantuan atau insentif, lanjut Bhima, pemerintah juga perlu mencegah arus barang impor terutama di pusat kawasan berikat, serta memperkuat permintaan terhadap produk dalam negeri.

"Itu untuk mencegah terjadinya PHK masal dan juga penurunan daya beli masyarakat, terutama di kantong-kantong industri padat karya," tutup Bhima.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Telisa Aulia, menilai dampak tarif Trump sebesar 32 persen pasti ada, namun diharapkan tidak terlalu besar.

"Kita harus memilah, karena kan memang Amerika itu kan pasar ekspor kita itu cuma sekitar maksimum 10 persen-an ya, jadi tidak semua ke AS," tuturnya.

Namun demikian, Telisa melihat dampak tarif terhadap kinerja ekspor nasional ini juga bisa terjadi imbas perbandingan tarif yang dikenakan kepada negara pesaing, seperti Vietnam yang hanya berhasil menurunkan tarifnya menjadi 20 persen.

"Kita harus melihat secara diferensialnya perbedaan tarif kita dengan negara lain. Misalkan Vietnam 20 persen, kita 32 persen, berarti nanti ada produk-produk yang biasanya kita ekspor, itu bisa diambil alih oleh Vietnam," jelas Telisa.

Dia menyebutkan, industri padat karya menjadi sektor yang paling terdampak, namun hal ini bisa diredam dengan diversifikasi pasar ekspor selain AS.

"Diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara di luar Amerika, itu juga tidak semudah itu, tapi memang itu salah satu upaya way out yang kita lakukan itu dengan diversifikasi ekspor dan meningkatkan pasar ekspor non AS," tandas Telisa.

Read Entire Article