Tanggapan Piyu soal Fatwa DJKI Terkait Royalti Performing Rights

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Musisi Piyu Padi memberikan keterangan pers terkait putusan pengadilan Ari Bias dengan Agnez Mo di Istana Al Barat, Cipete, Jakarta, Senin, (17/2/2025). Foto: Agus ApriyantoMusisi Piyu Padi memberikan keterangan pers terkait putusan pengadilan Ari Bias dengan Agnez Mo di Istana Al Barat, Cipete, Jakarta, Senin, (17/2/2025). Foto: Agus Apriyanto

Belum lama ini, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum mengeluarkan semacam 'fatwa' tentang royalti performing rights. DJKI menjelaskan, izin pencipta atau pemegang hak cipta tidak diperlukan ketika berkaitan dengan performing rights.

DJKI merujuk ke Pasal 23 ayat (5) dan pasal 87 UUHC, di mana pelaku usaha atau pengguna Layanan Publik bersifat Komersial cukup membayar royalti satu kali secara terpusat, yang selanjutnya didistribusikan kepada para pencipta dan pemilik hak terkait melalui Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).

Ketua Umum Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), Piyu, menyayangkan fatwa tersebut.

"Saya di sini menyayangkan sekali, Dirjen DJKI yang sekarang ini, Pak Razilu, tidak tahu proses yang sudah kami perjuangkan sejak lama," kata Piyu dalam konferensi pers di Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (24/6).

 kumparanKetua LMKN Dharma Oratmangun. Foto: kumparan

Piyu menjelaskan, sejak 2020, DJKI masih di bawah Dirjen Freddy Harris, lalu berganti dengan Min Usihen. Selama itu juga, Piyu dan kawan-kawan sudah menjalankan beberapa langkah untuk memperjuangkan hak pencipta lagu.

"Perjuangan kami, dari tentang PP Lisensi Digital, terus kita mau merevisi PP 56, lalu sekarang kami mau ajukan revisi UU Hak Cipta, saya rasa Pak Razilu tidak mengikuti itu. Tapi kenapa tiba-tiba dia menyampaikan statement seperti itu," jelas Piyu.

Sebagai musisi sekaligus Ketua AKSI, Piyu meminta agar DJKI meralat pernyataan tersebut.

"Kembali lagi, bahwa hak pencipta lagu itu dilindungi juga, bahwa negara tidak bisa mencampuri atau mengambil alih hak seseorang termasuk hak cipta," tuturnya.

Musisi sekaligus anggota DPR Ahmad Dhani bersama musisi Piyu Padi dan pengacara Minila Sebayang saat konferensi pers penyataan sikap terkait putusan pengadilan Ari Bias dengan Agnez Mo di Istana Al Barat, Cipete, Jakarta, Senin, (17/2/2025). Foto: Agus ApriyantoMusisi sekaligus anggota DPR Ahmad Dhani bersama musisi Piyu Padi dan pengacara Minila Sebayang saat konferensi pers penyataan sikap terkait putusan pengadilan Ari Bias dengan Agnez Mo di Istana Al Barat, Cipete, Jakarta, Senin, (17/2/2025). Foto: Agus Apriyanto

Di sisi lain, Piyu menganggap bahwa Dirjen DJKI tidak paham mengenai fungsi dan tugas LMKN, apakah sudah benar atau tidak.

"Harusnya mereka mengawasi kerjaan LMKN, bukannya memberikan ruang kepada LMKN untuk membuat seolah pencipta ini tidak memiliki hak untuk menuntut haknya," ucap Piyu.

Piyu: LMKN Dibubarkan Saja

Kesadaran mengenai bobroknya sistem LMKN mendorong Piyu dan AKSI untuk menerapkan sistem direct lisencing. Bagi Piyu, ada banyak pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang LMKN sebagai atribut UU Hak Cipta.

"Harusnya diberi kesempatan, kalau ada pelanggaran LMKN yang maju, kenapa kami? AKSI, menuntut, mensomasi, dan terjadi pelanggaran. Maka, LMKN dibubarkan aja kalau memang tidak mampu, harusnya begitu," ungkap Piyu.

Komposer musik Ari Bias dan Ketua AKSI, Piyu Padi Reborn hadir dalam konferensi pers di Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025). Foto: Vincentius Mario/kumparanKomposer musik Ari Bias dan Ketua AKSI, Piyu Padi Reborn hadir dalam konferensi pers di Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025). Foto: Vincentius Mario/kumparan

Piyu menyampaikan bahwa DJKI harusnya menyoroti LMKN, bukan justru menyunat hak pencipta lagu yang merasa dirugikan.

"Harusnya statement mereka 'kita bubarkan aja (LMKN)'. Harusnya begitu. Bukan malah memberikan statement seperti 'pencipta tidak boleh menuntut haknya dan semua harus diberikan pada LMKN', itu salah banget," tegas Piyu.

Dalam waktu dekat, Piyu memastikan AKSI bakal menggugat Lembaga Manajemen Kolektif Nasional dalam waktu dekat.

Dalam hal ini, Piyu menyebut LMKN harus membebaskan semua penyanyi untuk memilih, mau bayar lewat LMK, atau direct lisence ke pencipta.

Read Entire Article