Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi XII DPR RI telah menyepakati Asumsi Dasar Sektor ESDM Rencana Anggaran dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026. Salah satunya yakni terkait nilai subsidi listrik.
Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan subsidi listrik pada tahun depan telah ditetapkan sebesar Rp 101,72 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan alokasi 2025 yang dipatok sebesar Rp 87,72 triliun.
Bahlil menjelaskan melonjaknya subsidi listrik pada tahun depan dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah pelanggan listrik yang menerima subsidi.
"Terkait dengan klarifikasi kenapa peningkatan subsidi naik menjadi Rp 101 triliun. Itu jumlah pelanggan yang naik, tapi kami akan lampirkan pelanggannya dari berapa ke berapa. Sehingga inherent alasan kenapa kemudian subsidi itu bisa naik," ujar Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Kamis (28/8/2025).
Bahlil lantas menegaskan bahwa pihaknya bersama PLN akan memastikan penggunaan anggaran subsidi tersebut tepat sasaran.
"Ini juga sekaligus menjadi tugas kami dalam melakukan pengawasan terhadap implementasi penggunaan anggaran subsidi untuk PLN. Nanti kami akan lampirkan," katanya.
Selain subsidi listrik, Komisi XII dan Kementerian ESDM juga menyepakati besaran volume LPG 3 kg yang dipatok sebesar 8,31 juta metrik ton. Kemudian, menyepakati volume subsidi BBM sebesar 19,162 juta KL, terdiri dari minyak tanah sebesar 0,526 juta KL, minyak solar sebesar 18,636 juta KL.
Lalu, subsidi tetap minyak solar ditetapkan sebesar Rp 1.000 per liter, cost recovery sebesar US$ 8,5 miliar. Selanjutnya, besaran Indonesian Crude Price (ICP) ditetapkan sebesar US$ 70 per barel.
Sedangkan lifting minyak dan gas bumi (migas) sebesar 1.594 ribu Bare Barrels of Oil Equivalent per Day (BOEPD), terdiri dari minyak sebesar 610 ribu Barrel of Oil Per Day (BOPD) dan gas bumi sebesar 984 BOEPD.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak RI Drop, Beban Subsidi BBM-Listrik Turun 15,1%