Studi: Anak 3 Tahun yang Punya Teman Bermain, Kesehatan Mentalnya Lebih Baik

1 month ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 ShutterstockIlustrasi anak membuat kerajinan tangan. Foto: Shutterstock

Anak umumnya lebih senang bermain dengan teman dibanding bermain sendirian. Selain lebih seru, bermain dengan teman juga bisa menjadi sarana bersosialisasi bagi si kecil. Bahkan, beberapa anak mungkin sampai lupa waktu saat bermain bersama teman karena cenderung terhindar dari rasa bosan.

Tak hanya itu, kehadiran teman bermain ternyata memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental anak. Mengutip Verywell Mind, para peneliti dari University of Cambridge menemukan bahwa ketika anak-anak bermain dengan teman sebayanya, mereka akan mendapatkan manfaat untuk kesehatan mentalnya di masa depan. Kok bisa, ya? Simak penjelasannya berikut ini, Moms.

Hubungan Teman Bermain dengan Kesehatan Mental Anak

 ShutterstockIlustrasi anak bermain di taman bermain Foto: Shutterstock

Menurut psikolog Mary Alvord, Ph.D yang mewakili para peneliti, kehadiran teman bermain bagi anak dapat membangun keterampilan bersosialisasi dan menjadi dasar bagi kesehatan mental yang baik bagi si kecil. Hal itu dibuktikan dari sebuah studi yang menunjukkan bahwa anak usia 3 tahun yang bermain dengan teman sebayanya akan memiliki kesehatan mental yang lebih baik hingga usia 7 tahun.

Dalam studi tersebut, para peneliti mengumpulkan informasi dari Growing Up in Australia: Longitudinal Study of Australian Children (LSAC), yang mengamati perkembangan psikososial dan kognitif anak dalam interval dua tahun. Mereka memeriksa data dari sekitar 1.700 anak yang berfokus pada permainan teman sebaya, temperamen, dan permainan keluarga pada anak usia 3 tahun.

Para peneliti kemudian melakukan pengamatan sampai anak-anak tersebut berusia 7 tahun. Hasilnya, anak-anak yang pada saat usai 3 tahun memiliki teman bermain menghadapi lebih sedikit masalah kesehatan mental pada usia 7 tahun. Rentang usia tersebut dianggap para ahli sebagai momen yang baik untuk perkembangan anak.

“Pada usia 3 tahun, ada keterampilan dasar, seperti keterampilan kognitif, keterampilan motorik, serta keterampilan sosial dan emosional. Saat itu, anak sudah bisa berinteraksi bolak-balik dengan lancar. Saya pikir penelitian ini sangat kuat dalam memiliki rentang usia ini,” jelas Alvord.

 ShutterstockIlustrasi anak bermain pasir. Foto: Shutterstock

Pada usia 3 tahun, lanjut Alvord, anak juga mulai belajar untuk berinteraksi secara timbal balik, memberi dan menerima, serta berbagi dan bergiliran. Kemampuan tersebut menjadi keterampilan dasar dalam membangun hubungan dengan teman dan penting pula untuk kesehatan mental si kecil.

Penelitian ini juga mendukung pernyataan sebelumnya tentang manfaat bermain untuk tumbuh kembang anak, mulai dari perkembangan otak, keterampilan advokasi diri, dan kemampuan akademik di sekolah.

“Pesan besarnya adalah hubungan sesama dan persahabatan sangat penting untuk perkembangan positif,” tambah Alvord.

Manfaat Lain dari Kehadiran Teman Bermain bagi Anak

 Sorapop Udomsri/Shutterstockilustrasi anak bermain skuter. Foto: Sorapop Udomsri/Shutterstock

Selain baik untuk kesehatan mental, bermain dengan teman juga bermanfaat untuk membangun kepercayaan diri, mengurangi tingkat stres, meningkatkan konsentrasi, dan mengembangkan keterampilan dasar anak.

“Manfaat dari permainan teman sebaya, tidak membuat anak Anda terisolasi dan tidak eksklusif hanya untuk keluarga, membantu anak-anak belajar bagaimana mengembangkan keterampilan bahasa komunikasi, keterampilan kognitif, dan pemecahan masalah lebih lanjut,” jelas Mayra Mendez, Ph.D, LMFT., psikoterapis di Providence Saint John’s Child and Family Development Center.

Mendez juga mendorong orang tua untuk mengajak anak bermain bersama teman. “Bisa dimulai dengan orang tua dan saudara kandung, tetapi kemahiran anak mungkin tidak terlihat sampai Anda melihatnya dengan teman sebaya,” pungkas Mendez.

Read Entire Article