REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi SPPG Yayasan Al Rusyda resmi diluncurkan. SPPG yang berlokasi di Desa Rawa Kalong Gunungsindur Bogor ini segera beroperasi Senin (24/8/2025) dengan jangkauan 3.600 penerima manfaat.
Pembina Yayasan Al Rusyda, KH Choirul Sholeh Rasyid, menjelaskan proses hingga diresmikannya SPPG tersebut. Pengajuan SPPG ini sudah dilakukan sejak lama yaitu tepatnya pada Maret 2025 lalu melalui proses yang cukup ketat.
“SPPG ini menjadi yang pertama di tingkat desa, bahkan di tingkat kecamatan,” ujar dia ditemui usai acara Yayasan Al Rusyda, Gunungsindur, Bogor, Ahad (24/8/2025).
Dia mengatakan terdapat dua manfaat utama yang akan dirasakan langsung masyarakat melalui program ini. Yang pertama adalah peningkatan gizi dibandingkan yang dikonsumsi selama ini sebab standar gizi langsung dikontrol Badan Gizi Nasional (BGN).
Manfaat kedua, kata Kiai Choirul, ekosistem perekonomian akan terbentuk secara otomatis dari pelaksanaan program ini. Dalam praktiknya, SPPG akan melakukan kemitraan melimatkan Badan Usaha Milik Desa, pertokohan, hingga UMKM di daerah sekitar.
Sebanyak 47 relawan pun 100 persen berasal dari warga sekitar dengan didukung tiga ahli gizi dari BGN.
Dia mengatakan, untuk tahap permulaan pihaknya SPPG Al Rusyda akan mulai beroperasi dengan 2000 penerima manfaat. “Insya Allah pekan pertama dan seterusnya sesuai dengan ketentuan,” kata dia sembari menambahkan jangkauannya mengikutsertakan lima hingga enam sekolah di daerah tersebut.
Kiai Choirul juga menggarisbawahi pentingnya program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. “Manfaat yang dirasakan masyarakat, sekiranya harus dipermudah jangan dipersulit karena betul-betul dibutuhkan,” ujar dia menambahkan.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kemenko Pangan, Sugeng Santoso mengatakan MBG merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto melalui BGN lembaga yang dikoordinasikan Kemenko Pangan.
BACA JUGA: Perang Iran Israel Segera Meletus dalam Skala Lebih Besar dan Mengerikan?
Sugeng mengatakan, Prabowo menaruh perhatian besar terhadap perkembangan program ini dengan baik hingga mencapai target penerima manfaat 82.9 juta akhir tahun dengan mengatur strategi percepatannya seperti memperbanyak SPPG termasuk SPPG Al Rusyda.
“Sekarang sudah 20 juta penerima manfaat dan terus dilakukan akselerasi. Diharapkan selain penerima manfaat dan juga kemanfaatnya terhadap ekosistem di daerah,” tutur dia.
Dia menyebut, dalam waktu dekat Peraturan Presiden tentang percepatan tata kelola SPPG akan segera terbit dengan tetap menjaga kualitas termasuk manajemen risiko harus dijalankan sesuap dengan SOP.