
SETELAH dirawat kurang lebih dua bulan di Tanah Suci, satu jemaah haji Debarkasi Padang akhirnya pulang ke Tanah Air. Mariatun Buyung Sutan (51) jemaah ex Kloter 05 Padang dirawat pasca operasional Armuzna usai.
Kepulangan jemaah disambut Kepala Kanwil Kemenag Sumbar diwakili Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), M. Rifki bersama Kakan Kemenag Kota Padang, Edy Oktafiandi di Bandara Internasional Minangkabau, kemarin.
Selama dalam penerbangan, Mariatun didampingi dua orang petugas haji dari Teknis Urusan Haji KJRI Jeddah, Lucki Prasetia dan Susi Darmayanti Hanafia Hasim. Mariatun bertolak dari Bandara King Abdul Aziz Internasional Jeddah (Hajj Terminal) dengan penerbangan Lion Air JT 81.
Kepala Bidang PHU mengatakan sebelumnya jemaah haji yang dirawat di tanah suci pasca operasional haji berjumlah 3 (tiga) orang, dua diantaranya wafat di tanah suci saat dalam perawatan di Rumah Sakit Saudi.
"Sebelumnya ada tiga jemaah yang dirasat pasca musim haji, Zubir Kahar Abdul Rauf jemaah PDG07asal Agam. Nurbaiti Sirin Rahab jemaah PDG asal Padang Pariaman. Keduanya wafat di Saudi. Dan Mariatun Buyung Sutan jemaah PDG-05 asal Kota Padang yang pulang hari ini," kata Rifki.
Rifki menyampaikan rasa syukur karena proses pemulangan satu jemaah ini berjalan lancar, walaupun di atas pesawat dibantu BiPA (alat bantu pernafasan). Ia juga menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya jemaah Debarkasi Padang.
"Kita bersyukur satu jemaah kita yang sebelumnya dirawat sudah kembali ke tanah air. Hingga hari ini jemaah Indonesia yang masih dirawat di Tanah Suci ada sekitar 15 orang. Mudah-mudahan segera sembuh dan bisa kembali ke tanah air," harap Rifki.
Disampaikan Rifki, tiba di Bandara Minangkabau, jemaah Mariatun langsung diperiksa dan dinaikkan ke ambulance oleh tim BKK, kemudian diserahkan ke tim Dinas Kesehatan Kota Padang untuk dibawa ke Rumah Sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, Susi Darmayanti perawat yang mendampingi mengatakan, Mariatun dirawat setelah pasca Armuzna, (Arafah, Muzdalifah dan Mina) sekitar 14 Zulhijjah. Yang bersangkutan mengalami komplikasi, Sleep apnea (gangguan tidur yang berpotensi nafas terhenti), asam lambung, Diabetes Militus dan riwayat jantung.
"Selama penerbangan jemaah dilengkapi dengan oksigen karena dalam posisi stretcher (tidur) dan dibantu BiPAP (Bilevel Positive Airway Pressure), alat bantu pernapasan. Namun secara keseluruhan kondisi jemaah dalam kondisi baik dan sadar," jelas Susi.
Kedatangan Mariatun juga disambut haru pihak keluarga yang sudah menunggu lama kepulangannya. Dini, salah seorang adik Mariatun mengaku senang karena sudah menantikan kepulangan sang kakak.
"Yang pasti, kami senang, terharu karena kakak yang selama ini berjuang seorang diri di tanah suci bisa kembali dengan selamat. Ga ada kata-kata bisa kami sampaikan selain bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah dan petugas yang telah merawat kakaknya," ucap Dini.
Dini bersama keluarga juga tidak khawatir karena selama dirawat, Mariatun dilayani dengan baik. "Dokternya baik, ramah sehingga kami juga tidak terlalu khawatir. Dari video call kelihatan uni juga tenang walaupun ga ada keluarga yang mendampingi," jelasnya. (H-3)