
Ratusan pelajar Al-Washliyah Petumbukan di Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, belajar di tepi jalan di hari pertama sekolah, hari ini, Senin (14/7).
Ketua PW Al-Washliyah Sumut Dedi Iskandar menuturkan para pelajar itu tidak dapat masuk ke area sekolah lantaran sekolah digembok oleh Pemkab Deli Serdang.
“Ya hari ini anak-anak belajar di luar. Ya kemarin siang itu Kadisdik didampingi Satpol PP ada polisi juga datang ke lokasi ya kemudian bertemu dengan pengurus cabang Al Washliyah dan kepsek dan guru,” kata Dedi.
“Pihak Disdik atas nama Pemkab meminta agar kita mengangkat barang-barang kami yang ada di situ, dikosongkan, karena akan digunakan oleh Pemkab,” kata dia.
Soal gedung & tanah
Dedi bilang, dalam kasus ini, tanah lokasi berdirinya gedung seluas 3,5 hektare itu merupakan milik Al Washliyah. Sementara, bangunannya adalah milik Pemkab Deli Serdang.
Dedi menuturkan, sebelumnya bangunan tersebut dihuni oleh SMP 2 Galang. Namun, per tahun 2024 lalu, SMP 2 Galang pindah gedung lantaran mengetahui bahwa lahan tersebut milik Al Washliyah.
Pihak Al Washliyah yang mengetahui situasi gedung yang kosong pun mengajukan permohonan ke Pemkab Deli Serdang.
Lalu, kata Dedi, Al Washliyah juga sempat berdiskusi dengan Pj Bupati Deli Serdang kala itu adalah Wiriya Alrahman. Wiriya pun memberikan izin pemakaian gedung itu dan dijanjikan akan dihibahkan.
“Saya menyayangkan sebetulnya, kami kan sudah diskusi setelah aksi yang lalu kita demo di kantor bupati kita sudah sepakat bahwa Pemkab akan melakukan proses hibah terhadap gedung. Ini gedung saja ya kalau tanah milik Al Washliyah itu seratus persen milik kami,” kata Dedi.
“Dan kami menyambut baik apa yang sudah menjadi kebijakan bupati untuk menghibahkan itu dan proses menuju hibah itu kita ikutilah tahapannya. Kita diminta menyiapkan surat permohonan sudah kita siapkan oleh Al Washliyah. Kemudian selanjutnya Pemkab memproses secara administratif untuk menghibahkan itu,” sambungnya
Namun, Dedi mengaku heran tiba-tiba pada Minggu (13/7), Disdik tiba-tiba menggembok sekolah.
“Nah tiba-tiba kemarin sore, siang, mereka datang kemudian digembok pagarnya dengan alasan bahwa ini kita belum ada kesepakatan, menurut saya pemerintah ini sudah zalim,” ujarnya.Kelas darurat
Dengan adanya insiden ini, Dedi menuturkan pihaknya menyiapkan skenario kelas darurat agar siswa tetap bisa belajar.
“Saya dengan teman-teman siapkan skenario kalau memang harus kita menyiapkan kelas darurat ya kita siapkan,” kata dia.
“Itu kan lahan 3,5 ha itukan tanah kami semua, saya sudah siapkan tadi malam kalau perlu kita bangun tenda di situ untuk kelas anak-anak akan kita segera bangun kalau Pemkab tetap gembok,” sambungnya.
Kata Pemkab
Kadis Kominfo Pemkab Deli Serdang Khairul Azman belum memberikan penjelasan lebih lanjut soal ini. Ia hanya menuturkan sekolah sudah kembali dibuka.
“Tadi di lapangan, sudah masuk semua siswanya,” kata singkat.
Belum dirinci lebih jauh sejak pukul berapa sekolah dibuka.