Sejarah Panjang Campak hingga 46 Daerah Indonesia Terserang KLB

5 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), mengungkapkan, sebanyak 46 wilayah di Indonesia mengalami kejadian luar biasa (KLB) campak. Kondisi ini dipicu cakupan imunisasi campak yang menurun drastis dalam tiga tahun terakhir.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine, menjelaskan bahwa tren penurunan imunisasi campak sudah terjadi sejak 2023.

"Pada 2022, cakupan imunisasi campak MR1 yang diberikan pada anak usia 9 bulan mencapai 102,2 persen. Namun, capaian itu terus menurun, menjadi 95,4 persen pada 2023, 92 persen pada 2024, dan hanya 45,1 persen per 24 Agustus 2025. Dampaknya adalah peningkatan kasus campak rubella bahkan KLB di beberapa daerah," ujar Prima pada Selasa, 27 Agustus 2025.

Menurut Prima, 46 wilayah KLB campak tersebar di 42 kabupaten/kota dari 14 provinsi. Beberapa daerah yang mencatatkan KLB campak di antaranya Jakarta Barat, Jakarta Utara, Garut, Cirebon, Surakarta, Serang, Kota Tangerang Selatan, Surabaya, Sumenep, Jember, Sidoarjo, Sleman, Karangasem, Medan, Deli Serdang, hingga Balikpapan.

Campak bukan penyakit baru. Catatan sejarah medis menunjukkan, campak berkembang seiring perjalanan peradaban manusia dan menjadi salah satu penyakit menular paling berbahaya di masanya.

Campak Sebelum Ada Vaksin

Salah satu epidemi campak pertama yang tercatat dalam sejarah terjadi pada 1713–1714 di Amerika, tepatnya wilayah Boston hingga Cape Cod. Kala itu, wabah campak menyebar cepat dan memakan banyak korban.

Sebelum vaksin ditemukan pada 1963, Amerika Serikat kerap dilanda wabah campak parah dengan jutaan kasus setiap tahunnya. Puncak wabah biasanya terjadi tiap dua hingga tiga tahun sekali. Hampir setiap anak di Amerika dipastikan terkena campak sebelum usia remaja.

Diperkirakan ada 3 s.d 4 juta kasus campak per tahun, yang menyebabkan 400–500 kematian, 48.000 rawat inap, dan 1.000 kasus ensefalitis atau pembengkakan otak.

Menurut capecod.gov, komplikasi campak juga mencakup pneumonia, infeksi telinga yang berisiko menyebabkan gangguan pendengaran permanen, hingga kematian.

Tingkat Penularan yang Tinggi

Sebelum vaksinasi tersedia, pejabat kesehatan publik kesulitan mengendalikan wabah campak. Karantina, penutupan sekolah, dan kampanye kesehatan memang dilakukan, tetapi tak cukup efektif.

Salah satu penyebabnya adalah tingkat penularan virus campak yang sangat tinggi. Virus ini bisa bertahan di udara hingga dua jam setelah penderita meninggalkan ruangan, membuat orang lain yang rentan tetap bisa terinfeksi.

Penemuan Vaksin, Titik Balik Melawan Campak

Terobosan besar terjadi pada 1963, ketika Dr. John Enders dan Dr. Thomas Peebles berhasil mengembangkan vaksin campak pertama. Vaksin ini kemudian disempurnakan oleh Maurice Hilleman pada 1968, dan menjadi dasar imunisasi campak modern.

Program imunisasi massal kemudian dilakukan secara global. Hasilnya, pada akhir 1970-an, tingkat infeksi campak berhasil ditekan lebih dari 90 persen.

Pencapaian puncak terjadi pada tahun 2000, ketika Amerika Serikat menyatakan campak telah teratasi atau “eliminated”. Artinya, tidak ada lagi penularan campak endemik di negara tersebut.

Sejarah ini membuktikan, vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah campak dan menekan dampak fatal penyakit tersebut.

Imunisasi Campak Harus Digenjot

Meski vaksin campak terbukti efektif, Indonesia kini menghadapi tantangan serius. Penurunan cakupan imunisasi menyebabkan munculnya kembali KLB di puluhan wilayah.

Menurut Prima Yosephine, tren ini harus segera ditangani. "Kita harus bersama-sama meningkatkan cakupan imunisasi, karena hanya dengan cara ini rantai penularan campak bisa diputus," ujarnya.

Kemenkes mengimbau orang tua untuk memastikan anak-anak mendapat imunisasi lengkap sesuai jadwal. Selain itu, peran pemerintah daerah sangat penting dalam menggerakkan kampanye imunisasi massal di wilayahnya masing-masing.

WHO Ingatkan Risiko sebagai Ancaman Global

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengingatkan bahwa campak kembali menjadi ancaman global akibat menurunnya cakupan vaksinasi selama pandemi COVID-19. WHO mencatat peningkatan signifikan kasus campak di berbagai belahan dunia sejak 2022.

Campak adalah penyakit yang sangat menular. Sekitar 9 dari 10 orang yang belum divaksin akan tertular jika berada dalam ruangan yang sama dengan penderita. Risiko tertinggi dialami oleh anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan sistem imun lemah.

Foto Pilihan

Murid sekolah dasar diperiksa mulut dan giginya saat kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SD Prestasi Global, Depok, Jawa Barat, Senin (4/8/2025).
Read Entire Article