ISU tentang keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mencuat menyusul peluncuran buku Jokowi’s White Paper oleh tiga alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, dan Tifauzia Tyassuma alias dokter Tifa di Yogyakarta pada 18 Agustus 2025.
Rektor UGM Ova Emilia turut bicara soal polemik dugaan ijazah palsu Jokowi. Ova muncul dan membahas soal polemik ijazah Jokowi itu dalam dua bentuk. Pertama, berupa pernyataan video resmi dan, kedua, berbentuk podcast yang disiarkan kanal resmi UGM pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Ova mengatakan selama ini UGM terus mengikuti perkembangan soal keaslian ijazah Jokowi dari kampus itu yang masih simpang siur di masyarakat. “UGM menghormati hak warga negara untuk mempertanyakan isu apa pun dan mencari jawaban atas pertanyaan tersebut,” ujar dia.
Berikut pernyataan Rektor UGM Ova Emilia dalam berbagai kesempatan mengenai polemik dugaan ijazah palsu Jokowi.
Jokowi Tercatat sebagai Alumni UGM
Rektor UGM itu menegaskan kembali Jokowi tercatat secara resmi sebagai alumni UGM. Menurut dia, kampus memiliki dokumen autentik mengenai keseluruhan proses pendidikan Jokowi, mulai dari penerimaan mahasiswa, perkuliahan sarjana muda hingga sarjana, hingga kelulusannya pada 5 November 1985.
“UGM pun telah diberi mandat negara untuk menyelenggarakan pendidikan dan secara berkala dinilai oleh lembaga independen. Sampai saat ini, proses pendidikan di UGM berjalan semestinya tanpa ada keraguan,” kata Ova, Jumat.
Ova menambahkan tugas dan tanggung jawab UGM dalam mendidik seseorang telah paripurna ketika yang bersangkutan dinyatakan lulus dan diberi ijazah sesuai ketentuan. “Hal ini juga berlaku kepada alumni UGM yang bernama Joko Widodo,” kata dia.
Jokowi Telah Mendapatkan Ijazah Sesuai dengan Ketentuan
Ova mengatakan Joko Widodo merupakan alumni UGM yang sudah mendapatkan ijazah dari kampus sesuai dengan ketentuan. Dia mengatakan Jokowi dinyatakan lulus dari pendidikan sarjana di UGM pada 5 November 1985.
“UGM telah memberikan ijazah yang sesuai dengan ketentuan kepada Jokowi saat diwisuda 19 November 1985," kata Ova dalam keterangan videonya di YouTube UGM pada Jumat.
Menurut dia, setiap alumni berhak menggunakan ijazah dan gelar akademik yang diperoleh untuk berbagai kepentingan yang dibenarkan oleh hukum. “Alumni adalah satu-satunya pihak yang memegang ijazah asli miliknya. Sehingga penggunaan dan perlindungannya tanggung jawab alumni tersebut,” kata dia.
Jokowi Sendiri yang Bisa Buktikan Keaslian Ijazahnya
Ova Emilia menegaskan Jokowi sendiri yang bisa membuktikan keaslian ijazahnya kepada publik. Dia menuturkan pihak kampus tidak memiliki kewajiban mengklarifikasi lebih jauh soal tuduhan ijazah palsu yang terus bergulir terhadap Presiden ke-7 Republik Indonesia itu.
“Cara yang tepat adalah orang tersebut menunjukkan ijazahnya kepada kita. Karena ijazahnya ada di orang tersebut,” kata Ova dalam tayangan YouTube resmi UGM pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Dia menegaskan UGM sudah menyerahkan ijazah sarjana kepada Jokowi saat dia diwisuda pada 19 November 1985. Sejak itu, kata dia, dokumen ijazah menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan. “Ijazah milik alumni UGM sudah diberikan. Maka, jika ada pihak yang masih meragukan, silakan yang bersangkutan yang menunjukkan kepada publik,” kata dia.
Ova menekankan UGM tidak bisa ikut campur lebih jauh dalam pembuktian ijazah seseorang. Dia menyebutkan tidak ada kewajiban institusi untuk mengklarifikasi. “UGM menghormati hak warga negara untuk mempertanyakan isu apa pun. Tapi sesuai ketentuan, kami hanya bisa menyampaikan data publik dan wajib melindungi data pribadi,” tuturnya.
Akan Beri Sanksi kepada Alumni UGM yang Palsukan Ijazah
Rektor UGM itu menegaskan akan melaporkan dan memberikan sanksi hukum kepada alumni yang sengaja memalsukan ijazah yang diberikan UGM. “Itu suatu tindakan kriminal dan menjadi tanggung jawab yang bersangkutan,” ucap Ova dalam diskusi bertajuk ‘UGM Menjawab Ijazah Joko Widodo’ di saluran resmi YouTube UGM, Sabtu.
Dia menekankan ada sanksi hukum bagi alumni yang sengaja dan terbukti memalsukan ijazah dari UGM. Dia mengingatkan hal itu berlaku untuk semua alumni.
Dinda Shabrina, Novali Panji Nugroho, Pribadi Wicaksono, dan Septia Ryanthie berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Reaksi Jokowi, Gibran, dan Kaesang atas Penangkapan Immanuel Ebenezer