
Kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan (39) masih menjadi misteri. Hingga kini polisi belum mengungkap penyebab tewasnya Arya di kamar idekosnya di Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7) lalu.
Pihak keluarga Arya membeberkan beberapa hal aktivitas Arya sebelum ditemukan tewas dengan kondisi wajah terlakban.
Sempat Belanja Pakaian
Sebelum ditemukan meninggal Arya sempat berbelanja pakaian di mal pada Senin (7/7) malam.
Pakaian itu disiapkan Arya Daru untuk tugas di Helsinki, Finlandia, akhir bulan ini. Momen itu pula jadi saat terakhir istri Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri, berkomunikasi dengan suaminya.
"Jadi yang saya tahu, Daru itu jam sembilan malam masih antre taksi mau pulang ke kosan. Dari belanja baju di GI karena barang-barangnya kan sudah di-pack semua ya, bisa jadi bajunya sudah di dalam koper. Iya untuk keperluan penugasan ke Helsinki. Jadi dia masih melengkapi kekurangan-kekurangan baju, dasi, atau apa gitu," kata kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus di Banguntapan, Kabupaten Bantul, Selasa (15/7).
"Waktu belanja itu yang seingat saya dari ceritanya Pita (istri Arya Daru), itu Daru masih video call ngasih lihat ini bagus nggak celananya, bajunya pas nggak, gitu," jelasnya.
Saat di GI tersebut, berdasarkan cerita Meta Ayu ke Bagus, tak ada hal yang mencurigakan dari sisi Arya Daru maupun kondisi sekitar.
"Nggak ada. Normal-normal saja," katanya.
Hilang Kontak Saat di Taksi

Bagus mengatakan sekitar 1 jam dari terakhir berkontak dengan Arya Daru di GI, Ayu langsung menghubungi penjaga kos. Saat perjalanan pulang di taksi, Arya Daru sudah tak bisa dikontak istrinya.
Bagus bilang saat itu Ayu beranggapan kemungkinan ponsel Arya Daru habis baterai.
"Kan ada time frame yang logis ya, mungkin Pita berpikir, oh bisa jadi baterainya habis, kan bisa tunggu waktu dulu," bebernya.
Namun, dari pengakuan penjaga, Daru tampak mengambil pesanan makanan yang ia pesan via online, sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu Daru juga sempat bertegur sapa dengan penjaga.
Kebiasaan Video Call Anak

Sebelum tidur, Arya memiliki kebiasaan video call dengan kedua anaknya. Namun, pada malam itu, Arya tak menghubungi istri dan anaknya.
"Kenapa kok seperti itu (menghubungi penjaga kos), kebiasaannya Pita (Meta Ayu) sama Daru dan anak-anaknya bangun tidur sama mau tidur itu selalu video call. Selalu. Selalu video call," jelasnya..
"Nggak pernah, bisa dibilang kalau absen itu hanya absen waktunya ya. Mungkin biasa yang jam lima pagi habis subuh, ini mungkin jam enam gitu. Tapi pasti (video call)," jelasnya.
Persiapan ke Finlandia Sudah 100 Persen
Keluarga menyebut Arya Daru telah siap 100 persen untuk berangkat bertugas di Helsinki, Finlandia.
"Jadi bisa dibilang persiapannya itu sudah hampir 100 persen tinggal berangkat," kata Bagus.
Arya bahkan sudah membeli beberapa kebutuhannya. "Belanja baju di GI karena barang-barangnya kan sudah dipack semua ya, bisa jadi bajunya sudah di dalam koper. Iya untuk keperluan penugasan ke Helsinki. Jadi dia masih melengkapi kekurangan-kekurangan baju, dasi, atau apa gitu," katanya.
Jual Kendaraan

Persiapan lain adalah Arya Daru telah menjual semua kendaraannya termasuk mobil. Ini karena kendaraan tersebut akan lama ditinggal. Sementara jika dibawa ke Yogyakarta tidak ada yang memakai.
"Seluruh kendaraan ini kan sudah dijual nih, karena mau penempatan. Toh juga kalau menyisakan kendaraan di sini juga nggak ada yang pakai, makanya sama almarhum itu kan dijual semua gitu," katanya.
Boyong Anak Istri

Dalam penugasan kali ini, Arya Daru akan langsung memboyong istri dan kedua anaknya. Ini berbeda dengan penugasan-penugasan sebelumnya seperti di Timor Leste yang istri dan anak baru menyusul selang beberapa waktu.
"Kenapa kok keluarga ini tuh betul-betul senang banget mau penempatan ke Finlandia. Karena ini baru pertama kali mereka akan berangkat, penempatan itu langsung berempat. Satu keluarga langsung berangkat, karena penempatan sebelumnya itu nunggu dulu," kata Bagus.
Setahu Bagus, Arya Daru akan bertugas di Finlandia selama 4 tahun.
"Panjang sih setahu saya 4 tahun ya. Setahu saya," katanya.
Meta Ayu dan anak-anak juga sudah mempersiapkan diri untuk ke Finlandia. Akibat peristiwa ini kedua anak Arya Daru jadi belum memiliki sekolah.
"Sudah, lha sekarang anak-anaknya nggak punya sekolah kok. Kan sudah telanjur (mau) ke luar. (Anak-anak) sudah nggak punya sekolah di sini. Berkas itu sudah selesai sudah persiapan untuk pindah," katanya.
Kini, keluarga berharap semua pihak turut mengawal penyelidikan polisi atas kasus ini. Keluarga menyerahkan pengungkapan kasus ini pada pihak yang berwajib.
Pihak RSCM sendiri sudah merampungkan autopsi. Hasilnya telah diserahkan untuk diteliti oleh Puslabfor Polri.