Tanah Lot Bali Padat Saat Libur Panjang, Warga Diminta Hati-hati Saat Berfoto

Wisatawan domestik memadati Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, untuk menghabiskan menghabiskan libur panjang Maulid Nabi 1447 Hijriah. Jumlah kunjungan wisatawan domestik mulai meningkat pada Jumat (5/9) lalu.

Asisten Manajer DTW Tanah Lot, I Putu Toni mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan domestik di atas 4 ribu selama libur panjang. Puncak kepadatan terlihat pada Sabtu (6/9), dengan jumlah kunjungan wisatawan domestik di atas 5 ribu orang.

"Puncaknya kemarin sampai 5 ribuan, ada peningkatan mungkin karena libur Maulid Nabi berbarengan dengan weekend," katanya saat dihubungi, Minggu (7/9).

Putu mengatakan, rata-rata wisatawan domestik berasal dari Pulau Jawa. Wisatawan domestik didominasi dari Jawa Timur. Biasanya para wisatawan berlibur dalam kelompok.

Tanah Lot buka sejak pukul 06.00 WITA hingga Rp19.00 WITA. Harga tiket masuk Tanah Lot pada tahun 2024 adalah Rp 30.000 untuk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Rp 75.000 untuk wisatawan asing.

Sejumlah kegiatan wisatawan di antaranya menyusuri dan menikmati pemandangan pantai, Pura Tanah Lot, menonton pertunjukan tarian Tari Kecak dan swafoto. Toni berharap para wisatawan tetap menjaga keamanan dan keselamatan diri serta barang bawaan pribadi, menjaga kebersihan dan menjaga kesucian pura yang ada di daerah destinasi wisata.

"Kami juga mengimbau kunjungilah tempat-tempat yang memang bisa dikunjungi karena dalam kawasan masih terkait budaya adat dan agama, ada tempat-tempat yang memang tidak bisa dilalui dan mohon perhatiannya mengambil foto di spot-spot yang telah disediakan," katanya.

Sebelumnya, Kunjungan wisatawan domestik ke Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali turun sekitar 10 persen sepanjang Januari-Juli 2025.

Jumlah rata-rata harian kunjungan wisatawan hanya sekitar 3.200 sampai 4.000 orang, sedangkan pada periode yang sama tahun 2024 sekitar lalu 3.500 sampai 4.500 orang.

Hal ini salah satunya disebabkan Selanjutnya, efisiensi anggaran oleh pemerintah membuat sejumlah perusahaan dan sekolah membatalkan kegiatan study tour.