
WAKIL Ketua DPR RI Saan Mustopa menegaskan komitmennya untuk menjaga demokrasi dan supremasi sipil tetap tegak. Kritik yang disampaikan masyarakat harus menjadi alarm bagi DPR RI agar lebih transparan, akuntabel, dan profesional.
"Demokrasi dan supremasi sipil memang harus menjadi komitmen kita bersama," kata Saan saat pimpinan DPR RI menerima perwakilan mahasiswa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/).
Hadir dalam pertemuan tersebut, pimpinan DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Cucun Ahmad Syamsurijal. Hadir pula perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan perwakilan beberapa organisasi mahasiswa.
Saan mengatakan, DPR sebagai lambang dari demokrasi dan supremasi sipil masih memiliki banyak kekurangan. Namun, ia menjamin akan ada perbaikan dan evaluasi agar menjadi lebih baik ke depan.
"DPR tentu banyak kekurangan. Kita evaluasi bersama. Kita bersama-sama masyarakat, mahasiswa, dan civil society berusaha untuk menjaga agar demokrasi dan supremasi sipil itu tetap tegak," tandas Saan.
Saan juga menampung aspirasi terkait pembentukan tim investigasi independen untuk menyelidiki dugaan adanya dalang di balik peristiwa demonstrasi anarkis yang menyebabkan banyak korban beberapa waktu lalu.
"Apa yang dituntut oleh kawan-kawan semua terkait pembentukan tim investigasi yang independen, tentu DPR akan menyampaikan kepada pemerintah, akan mengomunikasikan kepada pemerintah, agar ini bisa dilakukan secepatnya," tegasnya.
Pimpinan DPR juga akan secepatnya berkomunikasi dengan Polri untuk membebaskan mahasiswa dan masyarakat yang ditahan saat aksi demonstrasi.
"Kalau memang murni dia demonstrasi, nanti kita komunikasi dan minta untuk pelan-pelan bisa dikeluarkan. Kita komunikasikan secepat mungkin," tegasnya.
"Jadi nanti dari hasil itu semua DPR akan umumkan ke publik bahwa DPR sekali lagi mendengarkan, memahami situasi keadaan rakyat," pungkas Saan. (Z-1)