
Ekonomi Indonesia tengah menunjukkan ketangguhan di tengah dinamika terutama ketidakpastian ekonomi global hingga pada triwulan 11-2025, perekonomian nasional tumbuh solid sebesar 5,12% (yoy), meningkat dari 4,87% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Puncak Pekan QRIS Nasional (PQN) digelar Minggu (17/8) di Alun-Alun Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tercatat Iebih tinggi telah mencapai 5,23% (yoy), mencerminkan daya tahan dan potensi ekonomi yang kuat sejalan dengan capaian tersebut. Perekonomian di Priangan Timur 2025, diperkirakan tetap tumbuh positif yang ditopang konsumsi rumah tangga, penguatan sektor perdagangan, pariwisata, digitalisasi transaksi, pembayaran dan digitalisasi UMKM semakin memperluas akses pasar serta mendorong efisiensi operasional.
Transformasi digital menjadi kunci untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah dan membawa Priangan Timur semakin maju serta berdaya saing yang dilakukan sejak Senin-Minggu (11-17/8), Bank Indonesia menyelenggarakan pekan QRIS nasional (PQN) disinergikan dengan kegiatan QRIS Jelajah Indonesia (QJI).
Rangkaian PQN 2025 memberikan dampak nyata yakni meningkatkan daya saing UMKM melalui efisiensi transaksi, akses pasar lebih luas, mendorong pertumbuhan sektor pariwisata melalui kemudahan transaksi bagi wisatawan domestik maupun mancanegara dan memperluas inklusi keuangan di Priangan Timur melalui adopsi pembayaran digital ke wilayah perdesaan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Laura Rulida Eka Sari Putri mengatakan, pekan QRIS nasional (PQN) sebagai langkah strategis mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dengan cara memperluas inklusi keuangan, menjaga stabilitas nilai Rupiah melalui penguatan ekosistem pembayaran digital. Kegiatan serentak di 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia seluruh Indonesia, tepatnya pada peringatan HUT ke 80 Republik Indonesia untuk memperluas akseptasi QRIS dalam meningkatkan literasi digital masyarakat, memperkuat perekonomian daerah.
"Bank Indonesia berkomitmen membangun ekosistem ekonomi digital di Priangan Timur dilakukannya melalui PQN 2025, BI menyelenggarakan serangkaian kegiatan seperti sosialisasi, edukasi pembayaran non-tunai serta perlindungan konsumen, QRIS experience, layanan pembayaran pajak daerah non-tunai, onboarding QRIS bagi pelaku usaha," katanya, Minggu (17/8/2025).
Laura mengatakan, pelaksanakan pekan QRIS nasional (PQN) dilakukan sejak Senin (11/8) dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelaku UMKM, pelajar, komunitas, dan pemerintah daerah. Transaksi non-tunai di Priangan Timur terus tumbuh pesat. Namun di bulan Juni tercatat 126,2 juta transaksi QRIS dengan nilai mencapai Rp 1,36 triliun melonjak 1 .089,52% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Pertumbuhan diperkuat oleh implementasi QRIS lebih dari 575 ribu para pelaku usaha, lembaga sosial, pemerintah daerah hingga membuka akses pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, handal (Cemijmijah) bagi seluruh masyarakat. Namun, puncak rangkaian PQN meliputi upacara bendera HUT Rl, lomba rakyat, hiburan, pameran UMKM, QRIS experience, edukasi terkait pembayaran digital, perlindungan konsumen," ujarnya.
Menurut Laura, puncak PQN di Priangan Timur disinergikan dengan QRIS jelajah budaya Indonesia (QJI) dilaksanakan pada Jumat-Sabtu (15-16/8) di Kabupaten Pangandaran menjadi kampanye unggulan BI dalam memperluas Bank Indonesia (BI) digitalisasi pembayaran hingga sekaligus mempromosikan pariwisata daerah. Akan tetapi, QRIS jelajah budaya Indonesia (QJI) diikuti 42 peserta se Priangan Timur dan mereka berperan sebagai accelerator agen pembayaran digital sekaligus promotor pariwisata Kabupaten Pangandaran.
"Penyediaan kanal pembayaran digital di destinasi wisata diharapkan meningkatkan kenyamanan wisatawan dan memperkuat citra Pangandaran sebagai destinasi ramah wisatawan hingga pada PQN dihadiri oleh Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami. Bank Indonesia mengajak seluruh masyarakat, pelaku usaha, pemerintahan di Priangan Timur untuk #HAYUNGANGGEQRIS, memanfaatkan QRIS sebagai kanal pembayaran utama yang efisien, aman dan inklusif, demi mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," pungkasnya. (H-1)